CEO Microsoft AI, Mustafa Suleyman. Foto: Justin Tallis/AFPMicrosoft mengumumkan pembentukan tim riset kecerdasan buatan (AI) internal baru yang diberi nama MAI Superintelligence Team. Pengumuman ini datang empat bulan setelah Meta, induk Facebook dan Instagram, meluncurkan unit serupa yang ambisius, Meta Superintelligence Labs, pada akhir Juni 2025.Tim Microsoft ini akan dipimpin oleh CEO Microsoft AI, Mustafa Suleyman. Fokus utamanya adalah mengembangkan apa yang disebut Suleyman sebagai "Humanist Superintelligence" atau Kecerdasan Super Humanis. Yaitu teknologi AI canggih yang dirancang secara eksplisit untuk melayani kepentingan manusia dan tetap berada di bawah kendali manusia. Target tim ini adalah menjadi tempat terbaik di dunia untuk riset dan pengembangan AI.Suleyman secara tegas membedakan pendekatan Microsoft dari para pesaingnya. Ia menyatakan menolak narasi "perlombaan menuju AGI" (Artificial General Intelligence), atau kecerdasan buatan setingkat manusia."Kami tidak sedang membangun superintelligence yang tidak jelas dan muluk; kami membangun teknologi praktis yang secara eksplisit dirancang hanya untuk melayani umat manusia," kata Suleyman, mengutip Business Insider.Ia menambahkan, Microsoft melihat upaya ini "sebagai bagian dari usaha yang lebih luas dan sangat manusiawi untuk meningkatkan kehidupan dan prospek masa depan kita."Logo sistem operasi Windows dari Microsoft. Foto: Shannon Stapleton/ReutersSebelumnya, CEO Meta, Mark Zuckerberg, membangun Meta Superintelligence Labs sebagai bagian dari visinya membangun AI yang lebih personal untuk memberdayakan penggunanya, bukan sekadar otomatisasi dan efisiensi."Saya percaya ini akan menjadi awal dari era baru bagi umat manusia, dan saya berkomitmen penuh untuk melakukan apa pun yang diperlukan agar Meta dapat memimpin jalan," katanya.Zuckerberg menunjukkan Meta ingin menjadi yang terdepan dalam teknologi AGI dan AI. Perusahaan bahkan merekrut pendiri Scale AI, Alexandr Wang, untuk memimpin unit tersebut guna memastikan visi itu tercapai.Selain perusahaan besar, perlombaan menciptakan AGI ini juga diikuti oleh sebuah startup. Salah satu pendiri dan mantan kepala ilmuwan OpenAI, Ilya Sutskever, juga terjun ke arena ini.Setelah meninggalkan OpenAI, Sutskever mendirikan laboratorium penelitiannya sendiri bernama Safe Superintelligence Inc. (SSI) pada Juni 2024, dengan fokus tunggal untuk menciptakan superintelligence yang aman.CEO Anthropic, Dario Amodei memprediksi teknologi AI yang semakin serupa dengan manusia atau AGI akan muncul paling cepat pada 2026, bila melihat laju perkembangan teknologinya saat ini.