Danantara Jalankan 21 Program Pemulihan BUMN Sakit, Fokus pada Restrukturisasi hingga Konsolidasi

Wait 5 sec.

Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)JAKARTA - PT Danantara Asset Management (Persero) atau DAM menyiapkan 21 program kerja yang dirancang khusus untuk memperbaiki kondisi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bermasalah atau sakit. Managing Director Holding Operasional BPI Danantara Febriany Eddy menjelaskan, pemilihan 21 program tersebut dilakukan melalui proses seleksi yang ketat berdasarkan urgensi serta tingkat risiko jika pembenahan ditunda. “Kenapa sih yang 21 ini yang dibikin untuk tahun ini? Itu yang urgent important, yang memang kalau tidak dilakukan restrukturisasi tahun ini, maka tahun depan dia mungkin akan lebih sulit untuk direstrukturisasi. Jadi ada urgency untuk segera dibantu tahun ini,” ujarnya di Wisma Danantara, Jakarta, Jumat, 14 November. Febriany bilang salah satu BUMN yang sedang menjalani restrukturisasi intensif adalah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Kata dia, Danantara juga sudah mengucurkan dana Rp23,67 triliun untuk memulihkan operasional Garuda Group, termasuk mengaktifkan kembali pesawat-pesawat yang sebelumnya grounded. “Transformasi Garuda bukan cuma sekadar transformasi neraca. Walaupun capital injection itu pada akhirnya ada banyak series of corporate action juga ya kemarin. Jadi ada injeksi untuk Garudanya sendiri, kemudian ada juga ke Citilink untuk membayar utang penggunaan avturnya, kemudian ada juga inbreng lahan dari GMF Aero Asia,” kata Febriany. Selain restrukturisasi, Danantara juga memperkuat langkah konsolidasi. Febriany menilai, banyak BUMN memiliki anak dan cucu usaha yang terlalu banyak dan tidak semuanya mendukung rantai nilai inti perusahaan. “Yang tidak menjadi bagian dari ekosistem yang dibutuhkan, mungkin kita harus bertanya, rugi enggak? Kalau rugi udah enggak usah ajak di situ daripada menjadi beban. Nah itu kira-kira konsep dari transformasi yang akan kita lakukan,” tuturnya. Diberitakan sebelumnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mendapatkan tambahan modal sebesar Rp23,67 triliun dari PT Danantara Asset Management (Persero) atau DAM. Keputusan tersebut disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Garuda Indonesia. Adapun RUPSLB tersebut digelar di Auditorium Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Tangerang pada Rabu, 12 November 2025. Rapat dihadiri pemegang saham yang mewakili 75,88 persen dari total saham atau sekitar 69,42 miliar lembar. Tambahan modal itu terdiri atas setoran tunai Rp17,02 triliun dan konversi utang pinjaman pemegang saham sebesar Rp6,65 triliun melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Dari total dana Rp23,67 triliun, sekitar Rp8,7 triliun atau 37 persen akan dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja Garuda Indonesia, meliputi pemeliharaan dan perawatan pesawat.Sementara itu, Rp14,9 triliun atau 63 persen akan mendukung operasional Citilink.Rinciannya yakni terdiri atas Rp11,2 triliun untuk modal kerja dan Rp3,7 triliun untuk pelunasan kewajiban pembelian bahan bakar kepada Pertamina periode 2019–2021.Penyertaan modal tersebut dilakukan melalui penerbitan 315.610.920.000 lembar saham Seri D dengan harga pelaksanaan Rp75 per lembar saham, sebagaimana telah disetujui dalam RUPSLB.