Memahami Konsep Kerja ‘Electric First’ Honda HR-V Hybrid

Wait 5 sec.

Honda HR-V Hybrid mengunjungi Pantai Nglambor di Gunung Kidul. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanHonda punya pendekatan berbeda untuk produk hibrida mereka, Honda HR-V Hybrid. Konsepnya dinamakan 'Electric First' bisa juga EV First, sebagai mekanisme berbeda dibandingkan model hibrida lain yang ada di Indonesia.Bagi sebagian orang, istilah ini mungkin terdengar teknis dan rumit, namun sebenarnya konsepnya cukup sederhana: mesin bensin bukan lagi sebagai penggerak utama, melainkan motor listrik yang memegang peran dominan dalam menggerakkan roda. Sedangkan mesin bensin berkapasitas 1.500 cc lebih banyak bertindak sebagai pendukung.Honda HR-V Hybrid mengunjungi Pantai Nglambor di Gunung Kidul. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanMotor listrik pada Honda HR-V Hybrid menjadi ujung tombak yang menggerakkan kendaraan dalam berbagai kondisi, terutama pada kecepatan rendah hingga menengah.Saat baterai terisi cukup, maka akselerasi awal atau misalnya city cruising akan dioptimalkan dengan EV mode. Lajunya senyap khas mobil listrik murni, responsif, halus, serta terpenting tanpa emisi gas buang.Selanjutnya pada kecepatan menengah mesin akan hidup memberikan tambahan daya pada motor listrik secara seri. Pada saat yang sama juga menyuplai energi untuk disimpan ke baterai, sehingga daya tidak langsung terkuras.Lingkar kemudi dan panel meter Honda HR-V Hybrid. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanInilah yang dimaksud dengan “EV First”: prioritas pertama diberikan kepada motor listrik untuk menjalankan mobil, sementara mesin bensin berperan menjaga ketersediaan daya.Berikutnya pada saat membutuhkan kecepatan tinggi apabila hendak menyalip, melaju konstan di tol atau tanjakan, maka hanya mesin bensin yang akan bekerja--tersambung sistem penggerak. Karena pada kondisi ini, kerjanya lebih efisien ketimbang memulai laju dari diam, momen di mana kerja mesin lebih berat dan lebih menguras konsumsi bahan bakar.Layout dashboard Honda HR-V Hybrid. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanDidukung regenerative braking saat deselerasi maupun perlambatan kuat, panen energi yang disimpan ke baterai membuat siklus pengisian daya mengoptimalkan operasional didominasi oleh motor penggerak. Hasilnya efisiensi bahan bakar lebih tinggi dibanding jenis hybrid lainnya.Jika dibandingkan dengan sistem hybrid konvensional, di mana mesin bensin dan motor listrik bekerja secara bergantian atau beriringan dalam proporsi yang hampir seimbang, maka pendekatan dari Honda ini menawarkan pengalaman berkendara yang lebih dekat dengan mobil listrik murni.Saat berada di dalam kabin, pengemudi akan merasakan kesenyapan khas EV, terutama saat melaju pelan di perkotaan. Tarikan awal terasa responsif, karena motor listrik memberikan torsi instan begitu pedal gas diinjak.Interior Honda HR-V Hybrid tipe RS dengan panoramic roof. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanKeunggulan lain dari konsep ini adalah efisiensi energi. Karena motor listrik digunakan sebagai penggerak utama, konsumsi bahan bakar bisa ditekan secara signifikan, terutama dalam kondisi lalu lintas stop-and-go yang biasanya membuat mobil berbahan bakar bensin menjadi boros.Mesin bensin tidak lagi harus terus-menerus bekerja keras, melainkan hanya aktif ketika baterai perlu diisi ulang atau ketika tenaga tambahan dibutuhkan. Hal ini membuat penggunaan energi lebih terkontrol dan hasil akhirnya adalah angka efisiensi bahan bakar yang jauh lebih baik.Namun, yang membuat HR-V Hybrid dengan teknologi EV First ini semakin menarik adalah transisi kerja antara mesin bensin dan motor listrik yang berlangsung sangat mulus. Pengemudi hampir tidak merasakan kapan mesin bensin mulai hidup atau kapan motor listrik mengambil alih.Honda HR-V Hybrid mengunjungi Pantai Nglambor di Gunung Kidul. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanSemua berjalan otomatis sesuai kebutuhan, sehingga pengalaman berkendara terasa natural. Honda menyebut sistem ini sebagai e:HEV, yang menggabungkan kenyamanan berkendara sehari-hari dengan manfaat nyata dari elektrifikasi.Bagi konsumen di Indonesia, konsep EV First pada HR-V Hybrid juga menawarkan keuntungan praktis. Infrastruktur pengisian daya untuk mobil listrik murni memang masih terbatas, sementara mobil hybrid tidak membutuhkan stasiun pengisian listrik eksternal.Honda HR-V Hybrid. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanSelama ada bensin di tangki, sistem akan tetap bekerja dengan optimal, memberikan sensasi berkendara seperti EV namun tanpa kekhawatiran akan jarak tempuh.Dengan pendekatan ini, Honda ingin memperlihatkan bahwa transisi menuju era elektrifikasi tidak harus dilakukan secara drastis. EV First hadir sebagai jembatan antara mesin konvensional dan mobil listrik murni, sebuah solusi yang memberikan rasa percaya diri bagi pengemudi, efisiensi yang nyata, serta pengalaman berkendara yang modern.