ILUSRASI/ Pexels/Artem MizyukJAKARTA - Tren metode memasak berbasis air seperti merebus, mengukus, merebus perlahan (simmering), dan mempoaching kini semakin populer dan diminati. Ini karena manfaatnya untuk kesehatan dan bahkan disebut bisa bantu awet muda.Menurut para ahli, hal tersebut bisa terjadi karena memasak dengan berbasis air membantu menekan pembentukan senyawa berbahaya yang disebut advanced glycation end products (AGEs), yang berperan dalam proses penuaan dan penyakit kronis.Tubuh sebenarnya secara alami menghasilkan AGEs, tetapi senyawa ini juga terbentuk ketika kita memasak dengan suhu tinggi dan tanpa air, seperti menggoreng, memanggang, atau membakar.“AGEs dapat mengubah struktur dan fungsi sel kita seiring waktu,” ungkap ahli gizi fungsional, Samantha Peterson, dikutip dari Real Simple, Sabtu, 15 November 2025.“Ketika jumlahnya menumpuk lebih cepat daripada kemampuan tubuh untuk membuangnya, di situlah masalah muncul,” tambahnya.Kadar AGEs yang tinggi dapat memicu peradangan sistemik dan stres oksidatif. Dua hal ini berkaitan dengan berbagai penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, hingga gangguan neurodegeneratif.“AGEs dalam jumlah tinggi dapat mempengaruhi kesehatan jantung dan metabolisme dengan membuat pembuluh darah menjadi kaku, serta berkontribusi pada resistensi insulin dan diabetes tipe 2,” lanjut ahli gizi, Kaytee Hadley.Oleh karena itu, memasak dengan berbasis air dianjurkan untuk mencegah pembentukan AGEs secara berlebihan. Senaywa ini mungkin masih terbentuk akibat paparan panas, tetapi tidak sebanyak saat memasak dengan suhu tinggi dan api besar.Selain itu, metode memasak berbasis air juga dapat membantu mempertahankan lebih banyak vitamin, mineral, dan fitonutrien dalam makanan dibanding memasak dengan menggoreng atau memanggang. Hal ini tentunya baik untuk menjaga kesehatan tubuh, hingga membantu memperlambat proses penuaan.