PM Israel dan Utusan Khusus AS Sepakati Rencana Pemindahan 200 Anggota Hamas di Rafah

Wait 5 sec.

PM Israel Benjamin Netanyahu menerima kunjungan Utusan Khusus Presiden AS Jared Kushner. (Twitter/@IsraeliPM)JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Utusan Khusus Amerika Serikat Jared Kushner telah mencapai kesepakatan untuk memindahkan sekitar 200 pejuang Hamas dari wilayah Rafah di Gaza selatan yang dikuasai Israel, lapor media Israel Hari Selasa.Harian Yedioth Ahronoth, mengutip seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya dari Kabinet Keamanan, mengatakan telah terjadi kesepakatan mengenai pejuang Hamas di Rafah."Kesepakatan telah dicapai antara Netanyahu dan Kushner untuk mendeportasi sekitar 200 pejuang (Palestina) yang terjebak di terowongan Rafah," kata pejabat itu, melansir Daily Sabah 12 November."Berdasarkan kesepakatan ini, Israel harus mengizinkan pemindahan mereka secara aman" keluar dari wilayah Palestina, tambahnya.Kendati demikian, pejabat Israel tersebut mengatakan belum ada negara yang setuju untuk menerima mereka.Belum ada komentar langsung dari AS, Israel, maupun Hamas terkait laporan tersebut.Terpisah, penyiar publik Israel KAN, mengutip sumber yang dekat dengan Netanyahu mengatakan, Perdana Menteri Israel membantah telah membuat komitmen apa pun kepada Washington terkait pemindahan pejuang Hamas di Rafah.Sebelumnya, sebuah proposal yang mengusulkan penyerahan senjata anggota Hamas di wilayah Rafah, Jalur Gaza yang dikuasai Israel akan menyerahkan senjata mereka dengan imbalan akses keluar dari wilayah yang dikuasai Israel.Hal ini dilakukan sebagai bagian dari proposal untuk menyelesaikan masalah yang dianggap berisiko bagi gencatan senjata yang telah berlangsung sebulan, menurut dua sumber yang mengetahui perundingan tersebut.Utusan Khusus Amerika Serikat Steve Witkoff mengatakan, kesepakatan yang diusulkan untuk sekitar 200 pejuang akan menjadi ujian bagi proses yang lebih luas untuk melucuti senjata pasukan Hamas di seluruh Gaza."Kita mungkin akan melihat contoh dari apa yang sedang kita coba lakukan (di seluruh Gaza) dengan 200 pejuang yang terjebak di Rafah, dan apakah mereka akan mampu mengangkat tangan, keluar, dan menyerahkan senjata mereka," kata Witkoff dalam sebuah konferensi bisnis di Florida, melansir Reuters.Para mediator Mesir telah mengusulkan agar, sebagai imbalan atas akses yang aman, para pejuang yang masih berada di Rafah menyerahkan senjata mereka kepada Mesir dan memberikan detail terowongan di sana agar terowongan tersebut dapat dihancurkan, kata salah satu sumber, seorang pejabat keamanan Mesir. Israel dan Hamas belum secara terbuka menerima proposal mediator, kata kedua sumber tersebut. Sementara, sumber ketiga mengonfirmasi perundingan mengenai masalah tersebut sedang berlangsungKushner sendiri berada di Yerusalem pada Hari Senin untuk membahas fase selanjutnya dari kesepakatan gencatan senjata Gaza yang dimediasi AS, pelucutan senjata Hamas, dan pembentukan pasukan stabilisasi internasional di kantong Palestina yang terkepung tersebut.Rafah terletak di wilayah timur dari apa yang disebut "garis kuning" yang dikuasai oleh tentara Israel, sebagaimana tercantum dalam perjanjian gencatan senjata yang dimulai pada 10 Oktober. Warga Palestina diizinkan untuk bergerak di wilayah barat garis tersebut, tetapi zona-zona tersebut mengalami pelanggaran harian oleh Israel yang mengakibatkan ratusan orang tewas dan terluka.