Studi: Gigi Berlubang dan Gusi Bisa Tingkatkan Risiko Stroke

Wait 5 sec.

Ilustrasi wanita sakit gigi (Foto: Freepik/stefarmerpik)JAKARTA - Masalah gigi berlubang dan gusi mungkin sering dianggap sepele. Banyak orang menunda ke dokter gigi dengan alasan nanti saja atau karena tidak terasa sakit. Namun penelitian terbaru menunjukkan gigi berlubang dan penyakit gusi dapat meningkatkan risiko stroke serta menyebabkan kerusakan pada jaringan otak.Sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of South Carolina, Amerika Serikat,mbmenemukan hubungan kuat antara kesehatan mulut dengan kesehatan otak.Penelitian ini menyoroti peradangan kronis di mulut, termasuk akibat gigi berlubang, dapat berkontribusi terhadap kerusakan pada jaringan otak putih (white matter), bagian otak yang bertugas mengirimkan sinyal antarbagian sistem saraf pusat.“Penelitian ini menunjukkan adanya kaitan antara penyakit gusi dan kerusakan jaringan otak putih. Hal ini menandakan bahwa kesehatan mulut berperan penting terhadap kesehatan otak, dan hal ini baru mulai kita pahami,” ujar Dr.Souvik Sen, ahli saraf vaskular dari University of South Carolina yang memimpin penelitian tersebut, dikutip dari laman Science Alert.Dalam studi tersebut, para peneliti memeriksa lebih dari 1.100 orang dewasa dengan menggabungkan hasil pemeriksaan gigi dan pemindaian otak. Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang memiliki penyakit gusi atau gigi berlubang mengalami kerusakan jaringan otak putih 56 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang memiliki gigi dan gusi sehat.Kerusakan pada jaringan otak putih atau white matter hyperintensities sering dikaitkan dengan penyakit pembuluh darah kecil di otak (cerebral small vessel disease/CSVD). Hal ini dapat meningkatkan risiko stroke dan penurunan fungsi kognitif seperti daya ingat dan konsentrasi.Menurut Dr. Sen, kondisi ini bisa disebabkan oleh peradangan yang terus-menerus di rongga mulut."Peradangan kronis dapat memicu respons berlebihan dari sistem kekebalan tubuh, menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan memengaruhi aliran darah ke otak,” jelasnya.Hal yang mengejutkan, para peneliti juga menemukan bahwa gigi berlubang dan penyakit gusi tidak hanya berdampak lokal pada mulut, tetapi dapat memicu reaksi berantai di seluruh tubuh.Bakteri dan zat peradangan dari gusi yang terinfeksi dapat masuk ke aliran darah dan akhirnya memengaruhi pembuluh darah otak.“Penyakit gusi dan gigi berlubang sebenarnya bisa dicegah dan diobati. Jika hubungan ini terbukti melalui penelitian lanjutan, menjaga kebersihan mulut bisa menjadi cara baru untuk mencegah penyakit otak, termasuk stroke,” tambah Dr. Sen.Selain itu, penelitian ini juga menyoroti bahwa kesehatan mulut yang buruk sering berkaitan dengan gaya hidup tidak sehat seperti merokok, konsumsi gula berlebih, dan kurangnya kebersihan mulut yang juga merupakan faktor risiko stroke.Oleh karena itu, menjaga kesehatan mulut bukan hanya soal menghindari bau mulut atau nyeri gigi, tetapi juga bagian dari menjaga kesehatan otak dan jantung.“Menjaga kesehatan mulut tampak sederhana, tapi dampaknya besar. Mulut yang sehat bisa berarti otak yang sehat,” tegas Dr. Sen.Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Neurology Open Access, dan menjadi pengingat kesehatan mulut adalah bagian penting dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jadi jangan anggap remeh gigi berlubang, segera periksa ke dokter gigi sebelum terlambat.