Kendala Suplai Gas dan Listrik Sebabkan Produksi Blok Rokan Tak Maksimal

Wait 5 sec.

Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan Regional Sumatera Ruby Mulyawan. (Foto: ANTARA)JAKARTA - PT Pertamina Hulu Rokan Regional Sumatra mengungkapkan terdapat kendala pasokan listrik dan gas sehingga menyebabkan terganggunya proses produksi minyak di Blok Rokan. Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan Regional Sumatera Ruby Mulyawan menjelaskan, produksi blok Rokan secara year to date (ytd) tercatat sebesar 151,039. Menurutnya, produksi minyak di blok tersebut sejatinya bisa ditingkatkan namun terjadi beberapa kendala di lapangan "Kalau dilihat dari perjalanan satu tahun ini memang ada beberapa event-event yang cukup signifikan membuat produksi itu berkurang atau turun. Itu terkait utamanya dengan kelistrikan Pak. Jadi listrik yang disediakan dari unit yang dikelola oleh PLN," ujar Ruby dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI yang dikutip Kamis, 13 November. Ia menjelaskan, sepanjang tahun ini terdapat empat kali majeur shutdown dari sisi pasokan listrik yang bersumber dari pasokan listrik PT PLN (Persero) dan PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN). Lebih jauh Ruby juga menyebut Blok ROkan membutuhkan pasokan gas untuk kegiatan operasional perusahaan yakni sebesar 210 hingga 220 BBTUD. Namun pada kenyataanya, pihaknya mengalami kekurangan gas sebesar 20 hingga 25 BBTUD sehingga kegiatan produksi minyak tidak berjalan maksimal. "Artinya kalau gas itu bisa didapatkan cukup tentu kita bisa meningkatkan produksi mungkin di 2.500 BPH," sambung dia. Sementara itu, untuk tahun 2026 pihaknya menargetkan produksi sebesar 154.000 BPH.Angka ini lebih rendah dari target tahun 2025 yang ditetapkan sebesar 167.000 BPH. Ruby menyebutkan target ini sudah disepakati bersama SKK Migas karen terdapat rencana dua plant shut down pada PHE Jambi Merang yang merupakan penyuplai gas terbesar ke Rokan."Jadi kalau mereka datar, itu gasnya berkurang lagi, berarti listrik dan steam berkurang lagi," tandas dia.