Jumpa pers kasus peredaran vape yang berisi kandungan etomidate di Mapolres Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Foto: kumparanPolres Bandara Soekarno-Hatta menangkap empat orang terkait peredaran vape dengan cartridge berisi cairan etomidate. Dua di antaranya WN Malaysia yakni inisial KH dan CW."Dari empat tersangka, dua di antaranya ini WNA dan mereka semua dikendalikan oleh WNA juga asal Malaysia yang kini masih DPO atau daftar pencarian orang," kata Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Ronald FC Sipayung, Rabu (12/11).Kasat Narkoba Polres Bandara Soekarno-Hatta, AKP Michael Tandayu, menambahkan dalam bisnis tersebut para pelaku memiliki peranan yang berbeda."Mereka memiliki peran yang berbeda-beda dan juga upah yamg berbeda dengan kisaran Rp 500 ribu hingga Rp 80 juta," ujarnya.Untuk tersangka AS mendapatkan upah sebesar Rp 500 ribu setiap satu kali mengantarkan catridge vape berisi cairan etomidate. Dalam pemeriksaan, AS telah mengantarkannya ke beberapa kawasan termasuk Jakarta sejak Agustus sampai Oktober 2025.Ilustrasi vaping. Foto: REUTERS/Mike Blake/IllustrationKemudian, KH, Warga Negara Malaysia yang diupah 5.000 Ringgit Malaysia atau Rp 20 juta setiap datang ke Indonesia untuk menyerahkan cartridge kepada AS."WN Malaysia ini punya peran yang berbeda, untuk KH itu mengantarkan barang dari Malaysia kepada AS untuk diedarkan dan diupah Rp 20 juta sekali datang. Sementara CW ini, dia mengedarkannya sendiri yang diupah Rp 60 juta sampai Rp 80 juta setiap kali mencapai target peredaran, yang sampai saat ini sudah terhitung 2.065 ribu cartridge yang berhasil dia edarkan selama 11 hari, begitu juga dengan SY," jelasnya.Saat ini polisi masih melakukan pengejaran pada satu tersangka lainnya inisial B yang menjadi pengendali peredaran cartridge berisi etomidate di Indonesia."Kita masih kejar satu tersangka lainnya, karena ia menjadi pengendali. Sementara lainnya sudah proses hukum dan ditahan di Mapolres Bandara Soetta," ungkapnya.