Langkau Etnika Kalbar Tampilkan Kesenian Karungut di Pertunjukan Bahing Pomollum

Wait 5 sec.

Pertunjukan Sastra Lisan Karungut Dayak Uud Danum Daerah Serawai–Ambalau Kalimantan Barat bertajuk 'Bahing Pomollum' (Senandung Kehidupan) di Port 99, Pontianak pada Rabu malam, 12 November 2025. Foto: Dok. Hi!PontianakHi!Pontianak - Langkau Etnika Kalbar menampilkan Pertunjukan Sastra Lisan Karungut Dayak Uud Danum Daerah Serawai–Ambalau Kalimantan Barat bertajuk 'Bahing Pomollum' (Senandung Kehidupan) di Creative Hall Port 99, Pontianak pada pukul 19.30 WIB. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat.Pertunjukan 'Bahing Pomollum' mengangkat kearifan lokal masyarakat Dayak Uud Danum atau Ngaju melalui seni karungut, yaitu bentuk sastra lisan yang memadukan syair, musik, dan pesan moral. Melalui karya pertunjukan tersebut, Langkau Etnika ingin menghadirkan kembali nilai-nilai kehidupan yang bersumber dari filosofi masyarakat adat.Kegiatan 'Sepekan Teater' yang diselenggarakan oleh Langkau Etnika Kalbar. Foto: Dok. Hi!PontianakSalah satu aktor teatrikal, Josafat, menjelaskan makna mendalam di balik pementasan tersebut.“Senandung kehidupan dalam lagu ini bermakna tentang perjalanan hidup masyarakat Dayak Uud Danum dari lahir hingga meninggal. Cerita ini juga mengingatkan kita agar tidak merusak alam karena alam adalah sumber spiritual dan kehidupan,” kata Josafat.Ia juga menambahkan, pesan dalam cerita Bahing Pomollum relevan dengan kondisi masa kini.“Manusia sering kali rela mengorbankan alam demi harta. Padahal, alam adalah kekuatan dan sumber kehidupan. Pesan cerita ini adalah bagaimana kita tetap menjaga alam meskipun hidup di zaman modern,” jelasnya.Di sisi lain, Josafat menyayangkan bahwa seni karungut mulai jarang dikenal oleh generasi muda saat ini.“Yang masih menjaga tradisi ini kebanyakan generasi tua. Generasi muda banyak yang asing dengan kesenian karungut, padahal kesenian ini berasal dari daerah mereka sendiri,” ujarnya.Para aktor atau pemain berfoto bersama. Foto: Dok. Hi!PontianakSalah satu penonton, Arifaldo, turut memberikan apresiasi terhadap gelaran pertunjukan tersebut, “Menurut saya sangat bagus. Sebagai pencinta seni, saya sangat mendukung para seniman yang berusaha mengangkat kembali budaya-budaya yang hampir terputus oleh generasi.”Ia juga berharap generasi muda dapat lebih peduli terhadap warisan leluhur.“Kita sebagai pemuda sebaiknya sesekali mencari tahu tentang sejarah dan tradisi leluhur agar budaya Indonesia tetap lestari,” pungkasnya.Pertunjukan 'Bahing Pomollum' menjadi salah satu upaya nyata untuk menjaga eksistensi sastra lisan karungut di tengah arus modernisasi. Melalui karya ini, Langkau Etnika Kalbar tidak hanya menampilkan seni pertunjukan, tetapi juga menyuarakan pesan moral tentang pentingnya menjaga alam dan warisan budaya.Penulis: Ersi