Peluncuran satelit Uni Emirat Arab (UEA). (Twitter/@SpaceX)JAKARTA - Uni Emirat Arab (UEA) meluncurkan satelit berteknologi tinggi yang mampu menembus kegelapan dan menghasilkan gambar dengan presisi tinggi, guna memantau perubahan lingkungan hingga membantu tanggap bencana.Perusahaan teknologi antariksa terkemuka UEA meluncurkan tiga satelit canggih untuk membantu memantau Bumi secara real-time, dalam misi untuk meningkatkan upaya tanggap bencana dan melacak perubahan lingkungan.Satelit radar tersebut – Foresight-3, 4, dan 5 – merupakan bagian dari konstelasi yang sedang dikembangkan oleh Space42 yang berbasis di Abu Dhabi. Satelit-satelit tersebut diluncurkan menggunakan roket SpaceX dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada awal bulan ini.Peluncuran tersebut semakin mendekatkan Space42 dengan tujuannya untuk menciptakan armada lengkap satelit radar apertur sintetis (SAR) pada tahun 2027, dengan lima satelit yang kini berada di orbit dalam pengawasan perusahaan."Space42 berencana untuk memperluas posisi terdepannya secara global di sektor ini, menciptakan konstelasi Sar yang komprehensif, yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2027 untuk membangun kemampuan akuisisi dan pemrosesan data satelit yang berdaulat,” ujar Hasan Al Hosani, kepala eksekutif Bayanat Smart Solutions di Space42, kepada The National seperti dikutip 13 November.The next chapter begins for Space42’s #EarthObservation capabilities.Early operations are underway for Foresight-3, Foresight-4, and Foresight-5, expanding the #ForesightConstellation to five satellites. Images: @SpaceX pic.twitter.com/dGmGflIGoK— Space42 (@space42ai) November 2, 2025Konstelasi ini menggunakan teknologi radar yang dapat mengambil gambar permukaan Bumi beresolusi tinggi dalam kondisi apa pun, siang atau malam, langit cerah atau badai. Kemampuan ini membantu dalam memantau perubahan lingkungan, mendukung tim tanggap bencana dan perencanaan kota, serta observasi Bumi secara umum.Satelit-satelit baru ini dibangun oleh perusahaan pencitraan radar Finlandia, Iceye, kemudian diuji dan diintegrasikan di pabrik perakitan, integrasi dan pengujian Space42 di Abu Dhabi sebelum dikirim ke Florida untuk peluncuran.Tidak seperti satelit optik tradisional yang bergantung pada sinar matahari dan cuaca cerah, pesawat ruang angkasa radar mengirimkan pulsa radio yang memantul dari tanah. Hal ini memungkinkan mereka untuk "melihat" menembus awan dan mengumpulkan gambar dalam kegelapan total.Setiap satelit Foresight dapat menangkap citra dengan resolusi 25 cm, cukup tajam untuk mendeteksi perubahan terkecil di permukaan tanah seperti pergerakan tanah, banjir, atau pergeseran halus pada bangunan dan jalan.Data mereka disalurkan langsung ke platform analitik berbasis AI Space42, GIQ, yang memproses citra dari ratusan satelit untuk menghasilkan apa yang disebut perusahaan sebagai "kecerdasan tingkat keputusan".Sistem ini dapat menandai perubahan hampir secara real-time, membantu pemerintah, operator infrastruktur, dan industri membuat keputusan yang lebih cepat dan lebih tepat.Teknologi ini digunakan saat banjir besar melanda UEA pada tahun 2024 dan di Turki tahun sebelumnya, ketika citra radar mengonfirmasi keamanan Bendungan Ataturk, usai gempa bumi besar sementara sistem pemantauan lainnya sedang offline.Satelit radar pertama UEA, Foresight-1, diluncurkan pada tahun 2024, diikuti oleh Foresight-2 pada bulan Januari tahun ini.Trio terbaru ini membawa program ini ke titik tengahnya, dengan dua satelit lagi yang diharapkan akan melengkapi konstelasi pada tahun 2027.Terpisah, Pusat Antariksa Mohammed bin Rashid di Dubai juga mengoperasikan satelit SAR seberat 220 kg, yang disebut Etihad-Sat, yang diluncurkan ke luar angkasa pada Bulan Maret.Teknologi SAR dikembangkan untuk keperluan militer dan ilmiah pada tahun 1950-an. Satelit Sar pertama, Seasat milik NASA, diluncurkan pada tahun 1978.Saat ini, permintaan untuk SAR semakin meningkat, berkat kemajuan seperti analisis data berbasis kecerdasan buatan. Meningkatnya tantangan iklim juga menjadikan teknologi ini sebagai alat penting untuk tanggap bencana dan pemantauan lingkungan.