Limbah radionuklida Cesium (Cs-137) pada udang ekspor asal Indonesia di musnahkan di Nambo, Bogor, Sabtu 15 November 2025 (dok KLH)JAKARTA – Pemerintah memastikan penanganan cepat dan menyeluruh terkait temuan kontaminasi radionuklida Cesium (Cs-137) pada udang ekspor asal Indonesia. Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan bahwa seluruh proses pemusnahan serta dekontaminasi dilakukan secara ketat demi menjaga keamanan pangan dan keselamatan publik.Temuan awal berasal dari laporan US FDA yang mengidentifikasi kontaminasi pada sejumlah produk udang Indonesia. Menindaklanjuti hal tersebut, BAPETEN melakukan pemeriksaan terhadap dua kontainer udang yang dicurigai terpapar di Nambo, Kabupaten Bogor, Sabtu 15 November.Dari total 3.250 kotak karton, terdapat 494 kotak (sekitar 5,7 ton) yang terdeteksi kontaminasi permukaan Cs-137 pada bagian luar kemasan.Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLH/BPLH sekaligus Ketua Bidang Mitigasi dan Penanganan Kontaminasi, Rasio Ridho Sani, menjelaskan bahwa kandungan Cs-137 pada sampel udang masih berada di bawah ambang batas.“Hasil pengujian terhadap sampel udang menunjukkan kandungan Cs-137 sebesar 10,8 Bq/kg (uji basah). Nilai ini lebih kecil dari 100 Bq/kg atau tingkat klirens Cs-137 yang dapat dilepaskan ke lingkungan,” ujar Rasio, dalam keteranganya, Minggu 16 November.Meskipun nilai berada di bawah ambang aman, pemerintah tetap memutuskan untuk melakukan pemusnahan terhadap 494 kotak udang sesuai rekomendasi Badan Karantina Indonesia (BARANTIN) dan BAPETEN serta arahan Menteri Hanif. “Pemusnahan dilakukan dengan prinsip kehati-hatian,” tambah Rasio.Pemusnahan dilakukan menggunakan insinerator tipe Vertical Stoker pada suhu 800–900 derajat Celsius, dilengkapi alat pengendalian emisi udara serta sistem pemantauan emisi berkelanjutan (Continuous Emission Monitoring System).Selain penanganan produk udang, pemerintah juga terus melanjutkan proses dekontaminasi kawasan terpapar Cs-137 di Cikande, Serang. Satgas melaporkan berbagai kemajuan signifikan, mulai dari pabrik yang sudah sepenuhnya didekontaminasi dan kembali beroperasi, hingga sejumlah zona merah seperti A, C1, D, H, dan I yang dinyatakan aman oleh BAPETEN dan BRIN.Beberapa titik lain seperti lokasi B, E, F, dan F1 sedang dalam tahap penyemenan menggunakan beton K-350, sementara area F2 memasuki tahap akhir pembersihan. Area C di belakang pabrik PT VP juga sedang dipersiapkan untuk *containment* melalui pemagaran. Total material terkontaminasi yang berhasil dipindahkan mencapai 975 ton dan kini disimpan di Interim Storage PT PMT. Seluruh proses ditargetkan rampung pada akhir November.Penanganan serupa juga dilakukan di Lampung Selatan. BAPETEN menyebut lokasi terpapar di kawasan pemakaman Jl. Marga Dantaran No. 11 telah disemen dan paparan radiasi di tiga titik turun hingga di bawah 0,5 µSv/jam. Monitoring berkala tetap dilakukan untuk memastikan keselamatan masyarakat.Menteri Hanif menegaskan bahwa pemerintah tidak akan kompromi dalam memastikan keamanan lingkungan dan pangan. “Pemusnahan udang terkontaminasi dan dekontaminasi kawasan terpapar Cesium 137 adalah bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjaga keamanan pangan, keselamatan masyarakat, dan perlindungan lingkungan hidup,” ujarnya.