Logo Jeep. (Pexels-Bryce Carithers)JAKARTA - Jeep mengumumkan penarikan kembali atau recall terhadap dua produknya di pasaran. Recall ini mencangkup 112.859 unit Wrangler 4ex PHEV dan 36.840 unit Grand Cherokee PHEV.Mengutip laman Carscoops, Minggu, 16 November, Jeep dalam laporannya menyebutkan mesin empat silinder 2.0 liter buatan Meksiko yang dibenamkan dalam dua produk mereka itu mungkin terkontaminasi serpihan dari proses casting.“Jika kotoran itu masuk ke tempat yang salah, mesin bisa rusak, menyebabkan kehilangan tenaga dan mungkin kehilangan kendali, kecelakaan, atau kebakaran,” tulis laporan tersebut.Hingga akhir Oktober 2025 untuk Wrangler 4ex dan Cherokee PHEV, Jeep mencatat telah menerima 36 aduan, 144 klaim garansi, 36 laporan kebakaran, 50 insiden mobil mati mesin, dan 50 laporan keluhan lainnya.Dari jumlah laporan yang masuk ke perusahaan itu, tiga orang dilaporkan mengalami cedera.Menyikapi hal di atas, Jeep akan memulai proses penanganan dengan menginformasikan mulai 29 Desember 2025 kepada 76.019 pemilik Wrangler 4ex PHEV produksi tahun 2024-2025 dan 36.840 pengguna Grand Cherokee PHEV produksi 2023-2025.Nantinya, 112.859 pelangan Wrangler 4ex dan Cherokee PHEV akan mendapatkan mesin yang sepenuhnya baru.Penarikan darurat ini terjadi hanya beberapa minggu setelah Jeep memperingatkan lebih dari 320.000 pemilik untuk memarkirkan mobil Wrangler atau Grand Cherokee 4xe-nya di luar kediaman karena risiko baterai terbakar.Pada Oktober 2025, Jeep juga menarik hampir 25.000 model Wrangler 4xe setelah pembaruan OTA yang buruk membuat sistem hybrid mereka menjadi kacau, dalam beberapa kasus menyebabkan mereka kehilangan dorongan tenaga.Tahun ini menjadi hal yang sulit bagi Jeep, tapi dengan adanya pembaruan tentu menjadi hal baik untuk terus memperbaiki sistem mobil, agar pengguna tetap aman dalam berkendara.