Imbas Ledakan Banyak Siswa SMAN 72 Minta Pindah Sekolah, Pramono: Dampaknya di Luar Dugaan

Wait 5 sec.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Minggu, 16 November. (Diah-VOI)JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan adanya pengaruh yang cukup besar terhadap kondisi belajar di SMAN 72 Jakarta pasca kasus ledakan bom beberapa waktu lalu.Menurut Pramono, situasi itu membuat sebagian siswa merasa tidak nyaman hingga memilih mengajukan perpindahan sekolah. Hal ini dilaporkan Kepala Sekolah SMAN 72 kepada Pramono."Untuk SMA 72, kemarin ketika di Jakarta Utara, saya kebetulan ketemu kepala sekolahnya. Ternyata dampaknya juga di luar dugaan saya, banyak siswa yang kemudian minta pindah sekolah. Nah, inilah yang juga menjadi pikiran," kata Pramono, Minggu, 16 November.Sejak insiden terjadi, proses belajar di SMAN 72 sementara dialihkan menjadi pembelajaran daring dan siswa belajar dari rumah. Untuk pembelajaran pada pekan depan, Pramono meminta pihak sekolah berkomunikasi langsung dengan para siswa dan guru untuk menentukan pola belajar lanjutan."Saya sampaikan kepada Ibu Kepala Sekolah, batas waktu untuk, apa, pembelajaran yang pakai daring, itu kan sampai dengan hari Senin. Hari Senin besok mereka akan mengundang para murid dan juga guru, para guru dan murid, untuk diberikan pilihan, apakah mereka akan sekolah langsung atau melalui daring," ujarnya.Lebih lanjut, Pramono meminta keputusan tersebut dirumuskan secara matang agar tidak menimbulkan kegelisahan baru bagi siswa maupun orang tua. Pramono menegaskan perlunya pendekatan yang sensitif terhadap kondisi psikologis para murid yang terdampak."Saya sudah minta kepada sekolah dan termasuk Ibu Kepala Dinas, ini dirumuskan secara baik. Karena saya enggak mau kemudian dampaknya sampai panjang, begitu kan," tuturnya.Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta memutuskan kegiatan belajar mengajar di SMAN 72 Jakarta akan dilaksanakan secara daring mulai Senin, 10 November. Keputusan ini diambil setelah lokasi sekolah masih dalam proses sterilisasi pasca-insiden ledakan yang terjadi beberapa waktu lalu.  Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, menjelaskan kegiatan belajar daring akan difokuskan pada proses pemulihan mental siswa sebelum kembali beraktivitas di sekolah. Ia menekankan pentingnya memberikan ruang aman dan kegiatan yang bersifat rekreatif bagi para siswa.Baru-baru ini, Pramono mempersilakan pihak SMAN 72 Jakarta untuk kembali menggelar kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Usai peristiwa ledakan, sekolah negeri di Kelapa Gading, Jakarta Utara itu menerapkan belajar daring."Berkaitan dengan proses belajar yang ada di SMAN Negeri 72, kami sudah memberikan kebebasan kepada Kepala Dinas Pendidikan. Kami memberikan kebebasan sepenuhnya kepada sekolah," kata Pramono di Gedung AA Maramis Kemenkeu, Jakarta Pusat, Selasa, 11 November.Pramono mengungkap, kebebasan sekolah untuk belajar offline kembali ini karena ia mendapat laporan bahwa sebagian siswa sudah ingin kembali ke sekolah dan belajar secara tatap muka."Untuk itu, karena semuanya sudah datanya terambil oleh Polri, hal yang berkaitan dengan peristiwa dan sekarang ini proses belajar-mengajarnya apabila dilakukan secara langsung, sebenarnya sudah bisa," ujar Pramono.