Menhan: Kapal Selam Tanpa Awak Buatan Anak Bangsa Diproduksi Massal Mulai 2026

Wait 5 sec.

Suasana Uji Penembakan Torpedo Kapal Selam Otonom (KSOT) yang dilaksanakan di Koarmada II, Kamis (30/10/2025). Foto: Dok. Puspen TNIWilayah laut menjadi salah satu sektor yang jadi fokus pertahanan. Sebab, banyak celah laut yang biasa dipakai untuk menyelundupkan barang ilegal.Karena itu, Kementerian Pertahanan terus meningkatkan alutsista laut. Mulai dari kapal perang hingga kapal selam autonomous atau drone kapal selam.Kapal Selam Otonom dipamerkan saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025). Foto: YouTube/Sekretariat PresidenMenteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, saat ini Indonesia tengah mengembangkan kapal selam tanpa awak. Satu unit KSOT itu sudah menjalani uji coba di Dermaga Ujung Koarmada II Surabaya beberapa waktu lalu."Kapal selam autonomous yang kita sebut KSOT. Kita coba dan kita akan bikin di PT PAL agar kita mass product di PT PAL mulai 2026," kata Sjafrie saat memberi sambutan di dalam pesawat Airbus A400M dalam penerbangan menuju Aceh, Minggu (16/11).Sjafrie mengatakan, drone kapal selam ini nantinya bisa ditugaskan ke wilayah-wilayah yang rawan penyelundupan. Dengan luas wilayah Indonesia yang sebagian besar wilayah perairan, kehadiran drone kapal selam sangat dibutuhkan."Sehingga semua celah dari alur laut kepulauan ini akan kita isi dengan kapal selam," tambah dia.Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsuddin menjelaskan kehebatan Airbus A400M langsung dari kabin saat pesawat terbang menuju Aceh. Foto: Indra Subagja/kumparanKSOT sudah menjalani berbagai uji. Bahkan, kapal selam tanpa awak ini sudah dilengkapi dengan torpedo. Uji tembak juga sudah dijalankan."Anak-anak bangsa kita sudah bisa memproduksi kapal selam tanpa awak. Sangat efektif karena dia bisa menyelam 6 bulan tidak perlu naik karena tidak ada awak di dalamnya. Hanya pakai baterai selama 6 bulan, charge lagi, turun ke bawah. Kita lengkapi dengan senjata torpedo. Dan ini saya kira teman-teman sudah melihat juga uji tembak," jelas dia.Tak cuma itu, kekuatan kapal permukaan juga diperkuat. Belum lama ini, TNI kedatangan KRI Brawijaya-320. KRI Brawijaya merupakan kapak fregat terbesar di Asia Tenggara.