Logo Honda di setir HR-V Hybrid. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanCommunication Strategy Sub-Division Head PT Honda Prospect Motor, Yulian Karfili menanggapi soal banyaknya pemain baru yang mulai masuk di Indonesia. Strategi yang dilakukan umumnya menonjolkan banderol kompetitif dan fitur melimpah.Pria yang karib disapa Arfi ini menjelaskan nilai-nilai Honda yang tidak sekadar menawarkan produk di dalam negeri. Tetapi juga dapat memberikan karakter khas pada setiap kendaraannya, juga soal layanan purna jual yang matang, hingga ketersediaan suku cadang."Bukan masalah fitur dan teknologi atau harga (murah), tetapi kami ingin menyampaikan bahwa mobil harus memberikan satu keyakinan konkret untuk pembelinya. Terutama berbicara orang yang baru pertama beli mobil," katanya di Jakarta, Sabtu (15/11).Kemudian perihal pendekatan teknologi ramah lingkungan, Arfi mengatakan dibutuhkan langkah secara bertahap. Melihat dari kesiapan infrastruktur pendukung hingga kematangan industri pendukungnya.Tampilan mobil Honda e:N1 di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (15/2/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan"Electrify your journey adalah komitmen Honda dukung elektrifikasi, sebuah langkah yang harus dijalankan secara terus menerus sesuai kebutuhan dan persiapan. Peace of mind, merawatnya, menjual kembali. Awali start with trust," terangnya.Bicara elektrifikasi, HPM saat ini mulai gencar menawarkan model hybrid electric vehicle (HEV) lewat model HR-V HEV e:, Step WGN HEV e:, hingga Accord HEV e:. Sementara untuk mobil listrik baru ada e:N1 dengan skema sewa bulanan."Kita tahu pada akhirnya kita harus mengarah ke net zero emission. Jadi kita harus punya, (tetapi) tidak bisa fokus 100 persen (hanya) ke hybrid atau BEV, kemudian biofuel, ICE (Internal Combustion Engine/konvensional). Tidak," timpal Presiden Direktur HPM, Shugo Watanabe.