Polres Tangsel Periksa Enam Saksi Terkait Kasus Dugaan Bullying yang Tewaskan Siswa SMP

Wait 5 sec.

Foto ilustrasi. (Dok. Pexels)JAKARTA - Polres Tangerang Selatan mengungkap perkembangan penanganan kasus dugaan perundungan terhadap Muhammad Hisyam (13), siswa kelas VII SMPN 19 Ciater, Serpong, yang meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit. Penyidik memastikan proses pengungkapan fakta terus berjalan.Kasi Humas Polres Tangerang Selatan, AKP Agil Sahril, mengatakan penyidik Satreskrim Polres Tangsel sebelumnya telah melakukan upaya klarifikasi dengan berusaha menemui korban beberapa kali. Proses itu dilakukan bersama keluarga korban serta melibatkan KPAI, Dinas Pendidikan, dan UPTD PPA Kota Tangsel.“Penyidik berinisiatif membuat laporan informasi sebagai dasar penyelidikan. Kami juga telah meminta keterangan dari enam saksi, termasuk guru pengajar,” ujar Agil dalam keterangan tertulis Minggu 16 November 2025.Agil menambahkan Kapolres Tangerang Selatan menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya korban dan memastikan penanganan kasus dilakukan secara profesional.“Kapolres Tangsel ikut berduka dan menegaskan bahwa proses penyelidikan akan dilakukan secara profesional,” pungkasnya.Sebelumnya, Siswa SMP Negeri 19 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berinisal MH akhirnya meninggal dunia. Anak korban pelapor kasus perundungan atau bullying itu sempat dirawat sepekan lebih di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta.“Jam setengah enam setelah salat subuh dikabarin Hisyam udah gak ada,” kata Alvian, kuasa hukum keluarga korban.Lebih jauh, peristiwa tragis yang menimpa MH ini bermula dari aksi perundungan yang terjadi di lingkungan sekolahnya pada 20 Oktober 2025 lalu, tepat saat jam istirahat. Berdasarkan laporan, korban mengalami kekerasan fisik serius di ruang sekolah, yakni dipukul menggunakan bangku besi di bagian kepala.Sehari setelah kejadian, korban mulai mengeluhkan rasa sakit hebat akibat insiden tersebut. Korban mengaku sudah sering menjadi sasaran perundungan oleh terduga pelaku.Bentuk kekerasan yang diterima korban bervariasi, mulai dari dipukul hingga ditendang.Korban awalnya sempat dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Kota Tangsel. Namun, karena kondisinya yang terus memburuk, MH akhirnya dirujuk ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan, untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih intensif sebelum akhirnya meninggal dunia.