Berharap Masalah Debu Batu Bara di Bekasi Segera Diselesaikan: Kasihan Anak-anak

Wait 5 sec.

Suasana di RT 1-3/04, Kaliabang Bahagia, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (16/11/2025). Foto: Zamachsyari/kumparanKetua RT 001/04 Kaliabang Bahagia, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Bekasi, Saepudin, mengungkapkan keluhan warganya terkait debu hitam yang diduga berasal dari batu bara dan muncul dalam beberapa hari terakhir.Ia berharap pemerintah maupun perusahaan segera menindaklanjuti persoalan ini demi kenyamanan dan kesehatan warga, terutama anak-anak."Harapannya sih ya bisa cepet ditindaklanjuti lah. Biar warga juga enak gitu. Jangan cuma dia buang debunya doang, tapi warga gak dipikirin gitu. Kan kasihan anak-anak di sini kan banyak juga tuh," ujar Saepudin saat ditemui di rumahnya, Minggu (16/11).Saepudin menjelaskan kemunculan debu hitam itu baru disadarinya sekitar sepekan terakhir."Ya, hampir seminggu lah, seminggu ini. Seminggu ini, seminggu ini saya baru sadar, baru lihat itu. Asal masuk, kok kaki hitam? Kok kaki hitam? Dicuci kok naik lagi ke kasur hitam lagi?" katanya.Ketua RT 001/04 Kaliabang Bahagia, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Bekasi, Saepudin saat ditemui di rumahnya, Minggu (16/11/2025). Foto: Zamachsyari/kumparanIa mengetahui debu itu diduga batu bara setelah melihat laporan serupa dari warga di grup RT."Oh berarti udah debu batu bara. Kata saya gini, ini pasti batu bara, ini gak mungkin yang lain," lanjutnyaMenurutnya, karakter debu tersebut berbeda dari debu biasa. Warna debunya hitam pekat. Debu itu, katanya, juga tampak jelas menempel di lantai."Kelihatan, ada," katanya.Ia meyakini sumber debu tersebut berasal dari aktivitas batu bara. Meski begitu, ia enggan menyimpulkan perusahaan mana yang menjadi sumbernya."Perusahaan di sini banyak sih, perusahaan ada di Pejuang, ada sih. Maksudnya gak menghujat ya,” katanya.Warga di Kaliabang Bahagia, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, mengeluhkan hujan debu hitam yang sudah tiga minggu terakhir menyelimuti lingkungan tempat tinggal mereka. Foto: Dok. IstimewaLebih lanjut, Saepudin menyebut inspektur dari instansi terkait perlu melakukan pengecekan."Atau mungkin nanti ada dari instansi yang lain bisa inspeksi PT-PT yang ada di sini, ya ngecek," sambungnya.Saepudin menjelaskan, hingga saat ini belum ada pihak pemerintah maupun perusahaan yang mendatangi warga untuk meninjau kondisi tersebut"Dari Pemprov kayaknya belum, belum. Cuma masuk berita aja sih," tandas dia.