Ilustrasi mengganti sayuran dengan yang lebih sehat. (Freepik)JAKARTA - Banyak orang cenderung membeli sayuran yang sama setiap kali berbelanja. Bukan karena malas berinovasi di dapur, tetapi biasanya karena ingin menyesuaikan dengan selera keluarga, terutama anak-anak yang kadang sulit diajak makan sayur.Padahal, menurut EatingWell, menjajal variasi sayur dan buah yang berbeda bisa menjadi cara sederhana untuk menemukan rasa dan tekstur baru yang mungkin belum pernah dicoba, sekaligus memperkaya asupan gizi tubuh.Berikut beberapa alternatif sayuran yang bisa Anda coba untuk menggantikan bahan-bahan rutin di dapur tanpa mengorbankan rasa maupun nilai gizinya.Ubi Jalar ganti dengan kabochaJika kamu menyukai tekstur lembut ubi jalar, coba beralih ke labu kabocha. Dagingnya lebih padat dan manis, dengan rasa yang lebih kaya serta tidak berair.Per 100 gram, kabocha memiliki kalori lebih rendah dibandingkan ubi jalar, namun tetap tinggi nutrisi — menjadikannya alternatif sehat untuk menu harian.Kacang Polong Beku, Coba EdamameEdamame bisa jadi pengganti ideal kacang polong karena kandungan proteinnya lebih lengkap."Meskipun kacang polong sebenarnya memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, mereka bukanlah protein lengkap seperti edamame," kata Gargano.Edamame mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk protein, menjadikannya sumber energi nabati yang lebih unggul dan menyehatkan.Seledri dengan AdasBentuknya mungkin tampak asing, bulat dengan daun seperti bulu halus, tapi adas layak dicoba sebagai pengganti seledri. Menurut Fink, adas adalah versi “lebih elegan” dari seledri karena memberikan tekstur yang mirip namun dengan rasa gurih lembut seperti licorice, sangat cocok untuk masakan Italia dan Mediterania.Seledri memang memberi sensasi segar dan renyah, tapi adas menambahkan aroma yang lebih kompleks. Saat dipanggang, rasanya menjadi manis seperti karamel dan cocok dipadukan dengan ikan atau jeruk.Gargano menambahkan fitokimia anetol pada adas bukan hanya memberi aroma khas, tetapi juga memiliki sifat antioksidan dan aktivitas biologis yang baik untuk tubuh.Bosan Kale? Coba kailanSayuran hijau yang satu ini sering disebut “brokoli Tiongkok”. Rasanya mirip brokoli, lengkap dengan kuntum kecil di ujung tangkainya. Daun dan batangnya lembut, manis, serta cepat matang saat dimasak.Selain lezat, kailan mengandung fitokimia yang membantu meningkatkan enzim detoksifikasi hati, sehingga baik untuk membantu proses pembersihan racun tubuh.Ganti bawang bombai dengan daun bawangChef Heidi Fink merekomendasikan daun bawang sebagai bahan aromatik yang lembut dan serbaguna. Ia menilai daun bawang mampu memberikan rasa gurih yang halus — hampir menyerupai mentega — pada sup, risotto, dan saus pasta. Cocok untuk yang ingin cita rasa dasar tanpa aroma tajam seperti bawang bombai.Dari sisi nutrisi, ahli gizi Rachel Gargano, MS, RD, CSSD, CBS, menjelaskan bahwa daun bawang mengandung serat prebiotik larut yang menjadi “makanan” bagi bakteri baik di usus."Setelah mengonsumsi serat jenis ini, bakteri usus menghasilkan asam lemak rantai pendek, yang menutrisi sel-sel usus kita, membantu mengatur fungsi kekebalan tubuh," katanya.