Wall Street Ditutup Menguat, Sektor AI Jadi Penopang Utama

Wait 5 sec.

Ilustrasi Wall Street. Foto: ShutterstockBursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup menguat tajam pada perdagangan Senin (10/11), dipimpin oleh saham Nvidia, Palantir, dan sejumlah perusahaan besar lain yang terkait dengan kecerdasan buatan (AI). Kenaikan tersebut muncul setelah Washington berupaya mengakhiri penutupan pemerintahan (government shutdown) terpanjang dalam sejarah Amerika Serikat.Mengutip Reuters, indeks S&P 500 naik 1,54 persen dan menutup sesi perdagangan di level 6.832,43. Nasdaq melonjak 2,27 persen menjadi 23.527,17, mencatatkan kenaikan harian terbesar sejak 27 Mei. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average menguat 0,81 persen ke posisi 47.368,63.Penutupan pemerintahan terpanjang dalam sejarah AS berpotensi berakhir pekan ini setelah tercapai kompromi untuk memulihkan pendanaan federal yang berhasil melewati tahap awal pemungutan suara di Senat pada Minggu (9/11) malam. Meski demikian, belum ada kepastian kapan Kongres akan memberikan persetujuan akhir.“Penutupan pemerintahan ini berlangsung jauh lebih lama dari yang diperkirakan. Banyak kekhawatiran terkait dampaknya terhadap perekonomian, termasuk potensi pembatalan penerbangan yang bisa memberi efek lebih luas,” ujar Chief Investment Officer Northlight Asset Management, Chris Zaccarelli.Saham-saham teknologi unggulan bangkit dari pelemahan yang terjadi pekan lalu, ketika sektor teknologi dalam indeks S&P 500 anjlok 4,2 persen.Nvidia, yang saat ini menjadi perusahaan paling bernilai di dunia, melonjak 5,8 persen. Saham perusahaan analitik data AI Palantir naik 8,8 persen, sementara Tesla menguat 3,7 persen.“Ini merupakan rebound setelah pasar sempat sedikit oversold pekan lalu. Fenomena buy the dip kembali terlihat jelas di sektor teknologi dan AI. Tidak ada faktor fundamental yang mengguncang tema AI. Bahkan, banyak laporan keuangan di sektor ini menunjukkan hasil yang sangat kuat,” kata analis strategi investasi di Baird, Ross Mayfield.Indeks saham berkapitalisasi kecil Russell 2000 naik 0,9 persen, sementara indeks semikonduktor PHLX melonjak 3 persen.Volume perdagangan di bursa AS relatif ringan, dengan 17,9 miliar saham berpindah tangan, dibandingkan rata-rata 20,8 miliar saham dalam 20 sesi sebelumnya.Saham maskapai penerbangan tertekan karena pemotongan jadwal penerbangan dan absensi staf pengatur lalu lintas udara yang diperintahkan pemerintah mengganggu layanan penerbangan di AS. Saham United Airlines turun 1,3 persen, sementara American Airlines melemah 2,5 persen.Di situs taruhan Polymarket, peluang berakhirnya penutupan pemerintahan pekan ini tercatat sebesar 88 persen.Penutupan pemerintahan federal yang berkepanjangan ini telah menciptakan kekosongan data bagi The Federal Reserve maupun pelaku pasar, sehingga keduanya harus mengandalkan data swasta yang memberikan gambaran ekonomi yang beragam.Beberapa pejabat The Fed menyatakan kehati-hatian terkait keputusan kebijakan moneter pada pertemuan berikutnya, sementara Gubernur The Fed Stephen Miran kembali menyerukan pemangkasan suku bunga dalam jumlah besar.Optimisme terhadap perkembangan AI telah mendorong reli besar di pasar saham AS sepanjang tahun ini. Namun, kekhawatiran mengenai monetisasi dan siklus pengeluaran di sektor tersebut sempat memicu aksi jual baru-baru ini. Indeks Nasdaq pekan lalu mencatatkan kinerja terburuk dalam lebih dari tujuh bulan terakhir.Sementara itu, musim laporan keuangan kuartal ketiga hampir berakhir. Dari 446 perusahaan di indeks S&P 500 yang telah melaporkan hasilnya, 83 persen mencatatkan laba di atas ekspektasi, menurut data LSEG.Saham perusahaan asuransi kesehatan anjlok setelah Senat AS mencapai kesepakatan untuk mengakhiri penutupan pemerintahan selama 40 hari tanpa memperpanjang subsidi Affordable Care Act, yang kini akan dibahas kembali pada pemungutan suara Desember mendatang.Saham Centene turun 8,8 persen, Humana melemah 5,4 persen, dan Elevance Health merosot 4,4 persen. Saham Metsera anjlok 14,8 persen setelah Pfizer memenangkan persaingan senilai USD 10 miliar untuk mengakuisisi perusahaan tersebut. Sementara itu, saham Eli Lilly naik 4,6 persen ke rekor tertinggi setelah lembaga riset Leerink Partners menaikkan peringkat sahamnya.Jumlah saham yang menguat di indeks S&P 500 melebihi yang melemah dengan rasio 1,7 banding 1. S&P 500 mencatatkan 32 saham mencapai level tertinggi baru dan 8 saham ke level terendah baru, sedangkan Nasdaq membukukan 106 saham di level tertinggi baru dan 128 saham di level terendah baru.