DOK VOIJAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri aset milik legislator Partai Gerindra, Heri Gunawan yang jadi tersangka dugaan korupsi program sosial atau CSR Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Langkah ini dilakukan dengan memeriksa sejumlah saksi pada hari ini.Para saksi yang diperiksa itu adalah Wani Widjaja dan Widodo Budidarmo selaku notaris/PPAT. Mereka dimintai keterangan penyidik di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan.“Keduanya selaku notaris/PPAT pada pemeriksaan hari ini penyidik mengonfirmasi terkait aset-aset tersangka,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 14 November.Pendalaman serupa, sambung Budi, juga dilakukan dari Melissa B. Darban yang merupakan istri Kasat Lantas Polres Batu AKP Kevin Ibrahim pada Kamis, 13 November. “Penyidik mendalami saksi terkait penelusuran aset pihak tersangka.”Adapun Melissa meninggalkan kantor KPK sekitar pukul 19.56 WIB tanpa memberikan pernyataan apapun saat itu. Dia diperiksa penyidik sejak sore hari.Diberitakan sebelumnya, KPK secara resmi mengumumkan legislator DPR Fraksi Partai NasDem Satori dan Heri Gunawan selaku legislator DPR Fraksi Partai Gerindra sebagai tersangka dugaan korupsi dana CSR BI-OJK. Keduanya diduga menerima gratifikasi dan melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU).Satori diduga menerima total Rp12,52 miliar dalam kasus ini. Rinciannya Rp6,30 miliar dari BI; Rp5,14 miliar dari OJK melalui kegiatan Penyuluhan Keuangan; dan Rp1,04 miliar dari mitra kerja Komisi XI DPR lainnya.Uang tersebut diduga digunakan keperluan pribadinya, seperti deposito, pembelian tanah, pembangunan showroom, pembelian kendaraan roda dua, serta pembelian aset lainnya.Sedangkan Heri Gunawan menerima total Rp15,86 miliar dan menggunakannya juga untuk kepentingan pribadi. Rinciannya Rp6,26 miliar dari BI; Rp7,64 miliar dari OJK melalui kegiatan Penyuluhan Keuangan; serta Rp1,94 miliar dari mitra kerja Komisi XI DPR lainnya.Duit itu disebut KPK ditampung dalam sebuah rekening. Heri Gunawan kemudian menggunakannya untuk membangun rumah makan, pengelolaan outlet minuman, pembelian tanah dan bangunan hingga kendaraan roda empat.