Singapura Uji Coba Surat Utang Digital dan Siapkan Regulasi Stablecoin

Wait 5 sec.

Chia Der Jiun, Direktur Pelaksana MAS, dalam pidato utamanya di ajang Singapore FinTech Festival (foto; x @EpicPlain)JAKARTA – Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) akan melakukan uji coba penerbitan surat utang bank sentral dalam bentuk token digital (tokenised MAS bills) pada tahun depan serta memperkenalkan undang-undang untuk mengatur stablecoin, sebagai bagian dari langkah memperkuat ekosistem keuangan digital yang aman dan dapat berkembang secara global.“Tokenisasi sudah mulai lepas landas. Namun, apakah token berbasis aset telah mencapai kecepatan orbit? Belum,” ujar Chia Der Jiun, Direktur Pelaksana MAS, dalam pidato utamanya di ajang Singapore FinTech Festival pada Kamis 13 November.Chia menjelaskan bahwa MAS saat ini tengah merampungkan kerangka regulasi stablecoin dan akan menyiapkan rancangan undang-undang dengan fokus pada dukungan cadangan yang kuat dan keandalan proses penebusan.Selain itu, MAS juga mendukung serangkaian uji coba di bawah inisiatif BLOOM, yang meneliti penggunaan liabilitas bank yang ditokenisasi serta stablecoin yang diatur sebagai sarana penyelesaian transaksi keuangan.Uji Coba CBDC dan Tokenisasi Surat UtangDalam kesempatan yang sama, Chia mengumumkan bahwa tiga bank besar Singapura—DBS, OCBC, dan UOB—telah berhasil melaksanakan transaksi pinjaman antarbank semalam (overnight lending) menggunakan CBDC (central bank digital currency) dolar Singapura dalam uji coba langsung pertama.CBDC merupakan bentuk digital dari uang bank sentral. MAS berencana memperluas uji coba tersebut dengan menggabungkan tokenisasi surat utang MAS (MAS bills) yang diselesaikan menggunakan CBDC.Chia juga mengungkapkan bahwa panduan regulasi untuk produk pasar modal yang ditokenisasi akan diterbitkan minggu ini. MAS bekerja sama dengan regulator global untuk menyelaraskan standar dan mendorong adopsi tokenisasi aset keuangan.Pada Kamis, MAS turut mengumumkan kerja sama dengan sejumlah bank sentral lain, termasuk:Bank of England (Inggris) dan Bank of Thailand, untuk menguji transaksi valuta asing lintas negara secara real-time yang cepat, aman, dan dapat saling terhubung antar sistem;Deutsche Bundesbank (Jerman), melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) guna berkolaborasi dalam penyelesaian aset digital lintas batas.Menurut MAS, kemitraan ini merupakan bagian dari upaya global untuk meningkatkan likuiditas dan efisiensi pasar keuangan melalui tokenisasi aset — langkah yang semakin memperkuat posisi Singapura sebagai pusat inovasi keuangan digital di kawasan Asia.