Erna Victoria Noli, Sosok Pahlawan Bagi Anak-Anak Disabilitas di Minahasa

Wait 5 sec.

Erna Victoria NoliMINAHASA - Nama Erna Victoria Noli mungkin belum banyak dikenal masyarakat. Namun bagi 22 anak di Panti Sosial Disabilitas Victoria, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), sosok guru perempuan ini ibarat pahlawan yang hadir di tengah keterbatasan mereka.Sejak lima tahun terakhir, Erna yang juga mengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) Bartemeus Manado, mulai mendedikasikan hidupnya untuk membimbing dan merawat anak-anak berkebutuhan khusus. Dia bersama suaminya mendirikan panti untuk para penyandang disabilitas.Ia bercerita, semua upayanya itu berawal dari dorongan hati yang tak bisa ia abaikan, karena merasa punya tanggung jawab untuk membimbing anak-anak disabilitas.Panti Sosial Disabilitas Victoria di Minahasa, yang didirikan Erna Victoria Noli.“Awalnya hanya dari panggilan hati. Tahun 2020, dengan modal dari sertifikasi guru, saya dan suami menyewa rumah untuk dijadikan panti,” tutur Erna, Senin (10/11).Bagi Erna, keberadaan panti tersebut bukan sekadar tempat tinggal bagi anak-anak disabilitas, tetapi juga ruang belajar agar mereka bisa tumbuh mandiri.Katanya, selain diberikan pendidikan formal, anak-anak turut dibekali keterampilan hidup seperti memasak, merapikan rumah, dan merawat diri, dengan harapan mereka dapat menjadi pribadi yang mandiri.“Saya ingin mereka bukan hanya pintar, tetapi juga berkarakter dan bisa mandiri saat tak lagi tinggal di panti, karena mungkin tidak selamanya mereka akan hidup di sini,” ujar Erna.Perjuangannya membesarkan anak-anak panti tak lepas dari berbagai tantangan, terutama terkait biaya hidup sehari-hari hingga operasional untuk kebutuhan pendidikan.Kendati penuh keterbatasan, semangat Erna tak lantas surut. Ia percaya, di balik setiap kesulitan selalu ada jalan yang bisa dilalui.“Kadang memang berat, tapi kami selama ini selalu ada rezeki yang kami dapatkan. Termasuk ketika dulu di masa COVID-19, kami dapat donasi untuk bisa membangun panti ini jadi lebih nyaman dan tambahan untuk biaya sehari-hari juga biaya pendidikan,” katanya.Kini, Erna bahkan berencana membangun sebuah sekolah agar lebih banyak anak lagi yang bisa mendapatkan manfaat.“Kalau Tuhan berkehendak, tahun depan mungkin sudah ada sekolahnya. Tentu harapannya supaya bisa jadi berkat bagi banyak orang,” kata dia.Sementara itu, Anastasia Mamuaya, salah satu penghuni panti menyebut bahwa dedikasi Erna sangat berarti bagi kehidupan anak panti.Pasalnya ia telah menjadi sosok orang tua yang penuh kasih sayang dan sangat peduli terhadap masa depan anak panti.“Ibu Erna seperti orang tua bagi kami. Ia mengajarkan kemandirian dan membuat kami percaya diri. Berkat bimbingannya, saya bisa lulus kuliah di jurusan Bahasa Inggris,” kata Anastasia.Hal serupa juga dirasakan oleh Diana Rustiani, anak panti asal Sulawesi Tengah, yang sejak remaja telah diasuh oleh Erna. Menurutnya perhatian yang diberikan Erna dan pengasuh lainnya telah membantu anak-anak panti yang memiliki keterbatasan untuk tumbuh percaya diri.“Ibu sangat tegas, tetapi juga sangat menyayangi kami. Saya senang bisa tinggal di sini dan berharap bisa belajar banyak,” katanya lagi.