Menlu Lavrov Tegaskan Rusia Tidak Melakukan Uji Coba Senjata Nuklir

Wait 5 sec.

Menlu Rusia Sergey Lavrov. (Twitter/@mfa_russia)JAKARTA - Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov menegaskan Rusia tidak melakukan uji coba senjata nuklir, mengatakan pernyataan Presiden Amerika Serikat mengenai uji coba yang dilakukan Moskow dan China, sehingga Washington harus mengikutinya, sebagai kesalahpahaman dan mencatat Moskow telah meminta klarifikasi."Apa yang dikatakan Presiden AS Donald Trump tentang dugaan dimulainya kembali uji coba di Rusia dan Tiongkok tidak mencerminkan kenyataan jika kita membahas uji coba senjata nuklir," ujarnya dalam konferensi pers di Moskow, melansir Anadolu 12 November.Lebih jauh Menlu Lavrov menggarisbawahi, uji coba terbaru Rusia yang melibatkan rudal jelajah Burevestnik dan drone bawah air Poseidon tidak melanggar Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif, karena sistem tersebut ditenagai oleh energi nuklir tetapi tidak memicu ledakan nuklir."Bentuk uji coba lainnya, termasuk eksperimen 'subkritis' tanpa reaksi nuklir berantai dan uji sistem pengiriman, tidak pernah dilarang. Kami sedang berupaya untuk menjernihkan masalah ini," tambahnya.Diberitakan sebelumnya, Presiden Trump membuat pengumuman mengenai dilanjutkannya uji coba senjata nuklir dalam unggahan di Truth Social, jelang bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Busan, Korea Selatan."Karena negara-negara lain sedang menguji program, saya telah menginstruksikan Departemen Perang untuk mulai menguji Senjata Nuklir kami secara setara. Proses itu akan segera dimulai," tulis Presiden Trump, dikutip dari Reuters.Kemudian, dalam perjalanan kembali ke Washington Presiden Trump mengatakan uji coba diperlukan untuk memastikan AS dapat mengimbangi kekuatan nuklir saingan."Dengan negara lain yang melakukan uji coba, saya pikir sudah sepantasnya kita juga melakukannya," kata Presiden Trump di dalam Air Force One, seraya menambahkan bahwa lokasi uji coba nuklir akan ditentukan kemudian.Terpisah, Sekretaris Eksekutif Organisasi Perjanjian Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBTO) yang berbasis di Wina Robert Floyd mengutarakan kekhawatirannya."Setiap uji coba senjata nuklir eksplosif oleh negara mana pun akan berbahaya dan mengganggu stabilitas upaya non-proliferasi global serta perdamaian dan keamanan internasional," ujarnya.Menanggapi klaim media terkait dugaan perselisihannya dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, Lavrov berkomentar,"Ada banyak kebohongan di sini," tandasnya.Diplomat tersebut kemudian menyuarakan kekhawatirannya terkait komentar Robert Kadlec, calon wakil menteri pertahanan AS, yang menyoroti pernyataan publiknya yang mengisyaratkan kemungkinan pengerahan senjata nuklir untuk mengatasi sengketa regional.