Ilustrasi SPBU Shell Foto: Sena Pratama/kumparanSatuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan rencana terbaru Shell bergabung kembali di hulu migas Indonesia.Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menyebutkan Shell sudah bersepakat dengan perusahaan migas asal Kuwait, Kuwait Foreign PetroleumExploration Company (KUFPEC)."Dia sudah join sama KUFPEC 50-50," ungkapnya saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, dikutip Rabu (12/11).Djoko menyebutkan, Shell juga sudah mengajukan proposal kepada Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM untuk mengelola setidaknya 5 blok migas, baik itu di darat (onshore) maupun lepas pantai (offshore).Meski begitu, dia enggan menyebutkan lokasi blok migas yang sudah diminati Shell. "Sudah mengajukan proposal ke Dirjen Migas, ada dua di offshore, tiga di onshore kalau tidak salah. Saya lupa namanya, Tapi sedang dievaluasi oleh Dirjen Migas," jelasnya.Berdasarkan laman resmi, KUFPEC saat ini memiliki dua proyek migas lepas pantai di Indonesia, yaitu Natuna Sea Block A, blok Eksplorasi Anambas dan lisensi eksplorasi Ephindo.SKK Migas juga sempat menyebutkan bahwa KUFPEC tengah melakukan joint study di Blok Natuna D-Alpha, blok migas yang kurang diminati investor dan terkatung-katung pengelolaannya, pada tahun 2024 lalu.Dirjen Migas Kementerian ESDM Laode Sulaiman di kantornya, Jumat (3/10/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparanSementara itu, Dirjen Migas Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, enggan berkomentar banyak terkait rencana Shell gabung di portofolio KUFPEC di Indonesia. Dia hanya menyebutkan, pemerintah tengah menyiapkan lelang penawaran blok migas pada Desember 2025 mendatang."Kalau masalah hulu nanti ya kita bahas. Soalnya kami juga sedang menyiapkan untuk bulan Desember kan nanti akan ada lelang-lelang," kata Laode.Sebelumnya, SKK Migas mencatat perusahaan kelas kakap, seperti Chevron dan Shell, yang sebelumnya menarik investasinya di Indonesia, mulai kembali menyisir lapangan migas dengan potensi besar di Indonesia."Tentunya KKKS itu adalah minta buka open room ke pemerintah melalui SKK. Di luar Chevron, Shell sama lain-lain. Total nanti ada," jelas Djoko di sela-sela konferensi pers kinerja semester I 2025, dikutip pada Selasa (22/7).Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Rikky Rahmat Firdaus, menuturkan Shell bahkan sudah menunjukkan ketertarikan berinvestasi kembali di Indonesia dengan membeli data melalui Migas Data Repository (MDR) senilai USD 30.000."Ini dibuktikan dengan Shell membeli data melalui MDR. Jadi dia yang ikutan juga beli USD 30.000 itu sudah memasukkan ke negara untuk melihat-lihat opportunity. Kami ingin mematangkan agar Shell juga bisa berbagi resiko dan nyaman untuk kembali ada di Indonesia," ungkap Rikky.Shell sebelumnya memutuskan untuk melepaskan 35 persen hak partisipasi di Blok Masela. Saat itu, Shell bermitra dengan migas asal Jepang, Inpex Corporation, yang merupakan pemegang hak partisipasi terbesar. Hak partisipasi Shell resmi diambil Pertamina dan Petronas pada tahun 2023.