Film NIA Diangkat dari Kisah Nyata, Menbud Ajak Publik Dukung Film Anti-Kekerasan

Wait 5 sec.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon memberikan dukungan untuk film NIA. (IST)JAKARTA - Film “NIA” karya Aditya Gumay resmi diputar perdana di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Jumat (14/11). Menteri Kebudayaan Fadli Zon hadir langsung dan menyebut film ini penting sebagai pengingat bahaya narkoba serta kekerasan terhadap perempuan. “NIA” diangkat dari kisah nyata Nia Kurnia Sari, remaja Padang Pariaman yang menjadi tulang punggung keluarga usai orang tuanya bercerai. Setiap hari ia berjualan gorengan sambil merawat ibunya yang sakit. Tragedi terjadi ketika Nia menjadi korban kejahatan seorang pemuda pecandu narkoba saat perjalanan pulang. Ia hilang selama tiga hari sebelum ditemukan meninggal di tepi irigasi, sementara pelaku melarikan diri. Fadli Zon menyampaikan apresiasi atas keberanian sineas mengangkat kasus ini ke layar lebar. Ia menilai film tersebut memuat pesan sosial kuat dan relevan dengan kondisi masyarakat. “Kisah tragis ini sangat menyentuh. Mudah-mudahan tidak terulang kembali dan kita bisa mengambil pelajaran dari film ‘NIA’,” kata Fadli. Ia juga mengajak publik mendukung penayangan film tersebut. “Saya sangat mendukung film ini dan berharap masyarakat Indonesia ikut mendukungnya,” ujarnya. Menbud juga tampil sebagai pemuka adat dalam film tersebut.Pemutaran perdana dihadiri sutradara Aditya Gumay, Ronny Mepet, serta para pemeran seperti Neno Warisman, Helsy Herlinda, Qya Ditra, dan Syakira Humaira. Produser eksekutif Ruben Onsu turut hadir. Film “NIA” dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada 4 Desember 2025. “Saya pribadi akan menontonnya kembali karena ceritanya sangat dekat dengan realitas sosial, terutama bagi mereka yang memiliki anak perempuan,” tutup Fadli Zon.