Jejak Markas Kolonial Raksasa Terungkap di Sukabumi

Wait 5 sec.

Temuan struktur pertahanan besar era kolonial di Dusun Tegal Panjang, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, memicu perdebatan baru di kalangan peneliti sejarah. (IST)SUKABUMI - Temuan struktur pertahanan besar era kolonial di Dusun Tegal Panjang, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, memicu perdebatan baru di kalangan peneliti sejarah. Budayawan sekaligus mantan Kapolda Jabar, Irjen Pol (Purn) Dr. Anton Charliyan, mengungkap keberadaan jejak markas militer Belanda dan Jepang yang selama berabad-abad terkubur dan tak terjangkau publik. Area pertahanan itu diperkirakan membentang sekitar 17 kilometer persegi, dari Sukaraja hingga Puncak Gunung Padang dan Sukalarang. Lokasinya tersembunyi di antara bukit, lembah, dan hutan rapat. Temuan fasilitasnya dinilai luar biasa: helipad, rumah sakit, kantor telegraf, pabrik mesiu, pos pantau, rel kereta, benteng pembatas, asrama prajurit, hingga terowongan. “Dari temuan fasilitas militernya, jelas ini bukan markas biasa. Skala dan sistem pertahanannya menunjukkan bahwa wilayah ini pernah menjadi pusat operasi kolonial yang sengaja disembunyikan,” ujar Anton Charliyan yang akrab dipanggil Abah dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu, 15 November. Bersama peneliti independen Ambu Zahwa dan sejumlah tokoh masyarakat lokal, Abah Anton menilai struktur pertahanan berbentuk tapal kuda itu dirancang untuk sulit diserang dari belakang dan tidak mudah terlihat dari udara. Kesaksian warga juga menguatkan dugaan bahwa Belanda, lalu Jepang, pernah menempatkan kekuatan besar di kawasan tersebut.Inilah salah satu bekas peninggalan kolonial yang menjadi perdebatan peneliti sejarah. (IST)“Banyak yang mengira Sukabumi hanya punya jejak sekolah polisi kolonial, tapi bukti di lapangan mengarah pada sesuatu yang jauh lebih besar—kemungkinan pusat pendidikan dan pertahanan militer Belanda dan Jepang,” kata Abah Anton. Peneliti menilai keberadaan sekolah polisi kolonial di Sukabumi bisa saja hanya kedok untuk membina kader militer. Identifikasi artefak dan struktur masih berlangsung, namun temuan ini dinilai dapat mengubah pemahaman sejarah pertahanan kolonial di Jawa Barat.