Dongkrak Daya Saing Industri, Kemenperin Gandeng Mediawave Percepat Akselerasi AI

Wait 5 sec.

Ditjen Industri IKMA Kementerian Perindustrian menandatangani nota kesepahaman dengan PT Mediawave Interaktif (MWX)/DOK Kemenperin JAKARTA - Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan PT Mediawave Interaktif (MWX) terkait pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk mendongkrak daya saing industri.Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, AI telah menjadi pilar penting dalam peningkatan daya saing industri nasional. "Di tengah arus perubahan teknologi, kecerdasan buatan atau AI menjadi salah satu pilar utama yang mendorong efisiensi, inovasi dan daya saing, khususnya sektor industri," ujar Agus dalam keterangan resmi dikutip Sabtu, 15 November.Agus menjelaskan, AI tidak hanya membantu otomatisasi proses, tetapi juga memberikan kemampuan analisis data cepat dan akurat. Apalagi, Indonesia memiliki 4,43 juta unit usaha IKM yang menyerap lebih dari 12,8 juta tenaga kerja, sehingga percepatan transformasi digital menjadi kebutuhan mendesak. "Dalam konteks industri, penerapan AI dapat meningkatkan produktivitas, mengoptimalkan rantai pasok serta menciptakan produk dan layanan lebih adaptif terhadap kebutuhan pasar," katanya.Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Reni Yanita menuturkan, kerja sama dengan Mediawave diharapkan membantu pelaku IKM memanfaatkan teknologi AI secara lebih mudah dan murah.Penandatanganan kerja sama itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang digelar Ditjen IKMA, berupa Workshop Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang berlangsung pada 13-14 November 2025 di Bogor, Jawa Barat.Workshop yang diikuti oleh 65 pelaku IKM itu mengangkat topik Awareness Transformasi IKM dan Adopsi INDI 4.0 serta sosialisasi pedoman keamanan siber di sektor industri yang bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).Selain itu, MediaWave (MWX) juga memberikan pelatihan langsung kepada IKM mengenai pemanfaatan AI dalam proses produksi, pemasaran digital (marketing) hingga penjualan. Sehingga, peserta dapat menerapkan teknologi tersebut dalam kegiatan operasional sehari-hari. "Selain akselerasi teknologi cerdas, kami juga harus menegakkan pedoman keamanan siber kuat dan berkelanjutan," terang dia.Menurut Reni, keamanan siber bukan lagi pilihan, melainkan keharusan strategis untuk menjaga keandalan sistem dan kepercayaan publik. "Implementasi cybersecurity framework, penguatan literasi digital serta pengawasan terhadap tata kelola data perlu berjalan seiring dengan inovasi teknologi," jelasnya.Kerja sama dengan Mediawave diharapkan menghadirkan akses platform AI yang dapat digunakan pelaku IKM untuk pembuatan konten pemasaran otomatis, perencanaan bisnis, laporan keuangan otomatis, manajemen keamanan siber hingga riset pengembangan produk.Sementara itu, Founder dan CEO Mediawave Yose Rizal menyampaikan, teknologi AI mampu mempercepat proses bisnis IKM secara signifikan. AI dapat menyelesaikan pekerjaan 25 kali lebih cepat dengan biaya lebih rendah. "Masih ada kesenjangan teknologi, karena 90 persen UMKM global belum memiliki akses tools AI. Kami berharap, kolaborasi dengan Kemenperin ini mempercepat adopsi di puluhan ribu IKM," pungkasnya.