Once Mekel Nyalakan Semangat Kebangsaan di Festival Gema Kampus

Wait 5 sec.

Once Mekel di Festival Gema Kampus. Foto: prakarsa.idDalam Festival Kebangsaan Gema Kampus 2025 yang digelar Universitas Sumatera Utara (USU) bersama Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), Once Mekel tampil sebagai simbol regenerasi nasionalisme lewat musik lintas generasi.Puncak momen terjadi pada sesi Dialog Kebangsaan bertajuk 'Ekspresi Kita' di Auditorium USU, ketika Once naik panggung bersama enam mahasiswa menyanyikan Menaklukkan Dunia. Kolaborasi ini bukan sekadar pertunjukan, melainkan pernyataan penting bahwa patriotisme hari ini lahir dari kolaborasi, bukan monolog."Musik adalah identitas emosional Indonesia, ia membentuk rasa kita sebagai bangsa," ujar Once di tengah dialog yang juga menghadirkan Alffy Rev, Shanna Shannon, Bimbim Slank, Novia Bachmid, dan Rektor USU Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si.Once Mekel dan Dwiki Dharmawan di festival Gema Kampus. Foto: prakarsa.idKehadiran Once di Medan menjadi daya tarik kuat dalam festival yang digelar selama dua hari pada 7-8 November kemarin. Kegiatan ini terselenggara melalui kolaborasi USU dan MRPTNI bersama Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) dan UNPRI. Festival ini memang dirancang sebagai ruang temu akademisi, musisi, peneliti, dan mahasiswa dalam ekosistem kreasi, inovasi, serta narasi kebangsaan. Acara berlangsung di dua kampus, yaitu Universitas Sumatera Utara dan Universitas Prima Indonesia (UNPRI).Festival Gema Kampus 2025. Foto: prakarsa.idTak hanya tampil di sesi dialog, Once juga mengisi panggung utama Konser Musik Kebangsaan bertema 'Musik Perajut Jiwa' di Lapangan Mini Stadion USU. Ia tampil dalam beberapa kolaborasi besar, mulai dari Alffy Rev, Ki Ageng Ganjur (KAG), Shanna Shannon, Dwiki Dharmawan, hingga sesi monumental bareng Slank."Indonesia kuat bukan karena kita sama, tapi karena kita saling jaga," ungka Kaka Slank dalam kesempatan yang sama.Bagi USU dan MRPTNI, Gema Kampus bukan festival seremonial, melainkan deklarasi bahwa kampus bukan konsumen budaya, tapi produsen narasi kebangsaan. Hal ini ditegaskan Ketua MRPTNI, Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, ST, MT, bahwa generasi kampus bukan sekadar pewaris, tetapi penulis masa depan Indonesia.Begitu pula bagi Once, panggung kampus punya kekuatan berbeda. Musik jadi bahasa lintas usia, lintas ideologi, bahkan lintas zaman.