Penyanyi asal Singapura yang merintis karier di Indonesia, Elisha Danielle. (Sony Music Indonesia)JAKARTA - Lahir di Singapura, bergabung dengan Sony Music Taiwan, kemudian debut sebagai solois di Indonesia. Kisah tersebut dimiliki oleh Elisha Danielle, yang berkolaborasi dengan Petra Sihombing untuk single debutnya, “Pretty Easy”, yang dirilis September lalu.Indonesia dipilih sebagai tempat debutnya setelah berdiskusi dengan pihak label. Selain memiliki akar Indonesia dari salah satu orang tuanya, Elisha merasa Indonesia menonjol berkat skema musiknya yang hidup, penuh dukungan, serta pendengarnya yang besar dan hangat.“Kami merasa Indonesia adalah tempat yang ideal untuk memulai. Dengan dukungan tim dari Taiwan, akhirnya kami memutuskan untuk merilis single debut ini bersama Sony Music Indonesia,” kata Elisha melalui siaran pers yang diterima VOI, Minggu 9 November.Warna musik yang ditawarkan Elisha Danielle lewat “Pretty Easy” terbilang unik untuk pasar musik Tanah Air, yang tidak banyak ditemukan di solois wanita Indonesia lainnya.Sebagai penyanyi-penulis lagu, Elisha membawa narasi kebimbangan dalam lirik dan melodi lagu, berbalut aramsemen musik yang membuat tubuh bergoyang—identik dengan musik 1980-an.“Inti dari lagu ini adalah tentang seseorang yang kondisi mentalnya sudah tidak benar-benar hadir dalam sebuah hubungan, baik itu soal asmara atau pertemanan,” tuturnya. “Di satu sisi, orang ini masih berharap dan menantikan sesuatu, tapi di sisi lain, dia juga siap untuk pergi kapan saja.”Kolaborasi dengan Petra Sihombing—sebagai penulis lagu bersama dan produser—menjadi penting. Elisha pun mengaku puas dengan kerja sama ini.“Saat memutuskan untuk merilis lagu debutku di Indonesia, tim Sony Music Indonesia mengusulkan Petra untuk menjadi pasangan kolaborasiku, dan itu pilihan yang tepat. Petra seperti bisa membaca pikiranku karena paham dengan esensi dari yang ingin aku ungkapkan, sehingga aku merasakan kejujuran dari yang ingin aku sampaikan di lagu ini dan mendengar identitas suaraku sendiri,” ujarnya.Apa yang ditawarkan di “Pretty Easy” tidak lepas dari dua hal yang menginspirasi Elisha, yakni ABBA dan Bali. Ia menyebut ABBA memberi pengaruh lewat unsur teatrikal dan dunia penuh warna yang dibangun lewat musik mereka. Sementara, Bali telah membantu dalam menciptakan single perdananya.“Studio Petra yang indah di Ubud bukan hanya tempat bekerja, tapi juga menjadi bagian dari proses kreatif itu sendiri. Studio ini membentuk suasana hati dan energi laguku serta membantu proses penulisan secara keseluruhan,” katanya.Elisha berharap energi “Pretty Easy” bisa dirasakan oleh semua yang mendengarkan, khususnya pendengar Indonesia, karena nuansanya yang ringan, menyenangkan, dan bisa didengar tanpa beban.Dalam waktu dekat, Elisha Danielle juga akan memperkenalkan single barunya yang berjudul “Freeze”.“Aku bersyukur atas semua dukungan yang diberikan dan ingin terus berbagi lebih banyak lagi dengan kalian kedepannya. Aku tidak sabar untuk bertemu, bernyanyi di hadapan kalian suatu hari nanti, dan merasakan keterikatan dengan audiens secara langsung,” pungkasnya.