Negosiasi Tidak Dilanjutkan, Rusia akan Melanjutkan Operasi Militer Khusus di Ukraina

Wait 5 sec.

Dmitry Peskov. (Sumber: Kremlin)JAKARTA - Rusia terpaksa melanjutkan operasi militer khusus karena Ukraina tidak berniat bernegosiasi, kata juru bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov pada Hari Kamis."Mengingat tidak adanya kesempatan untuk melanjutkan negosiasi, kami pasti akan melanjutkan operasi militer khusus untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh Panglima Tertinggi dan Presiden (Vladimir Putin)," kata Peskov dalam jumpa pers, mengomentari pernyataan terbaru Kementerian Luar Negeri Ukraina yang menghentikan perundingan dengan Rusia terkait penyelesaian konflik, melansir TASS 14 November.Kendati demikian, Peskov kembali menekankan, Rusia masih terbuka untuk menyelesaikan konflik Ukraina melalui jalur politik dan diplomatik."Rusia terbuka untuk menyelesaikan konflik Ukraina melalui jalur politik dan diplomatik. Namun, karena tidak adanya kesempatan tersebut, ketika pintu untuk ini telah ditutup rapat oleh rezim Kyiv, kami melanjutkan operasi militer khusus," menurut Peskov.Surat kabar harian Inggris, The Times, menerbitkan sebuah artikel pada 12 November berdasarkan wawancara dengan Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, Sergey Kislitsa, yang dikutip mengatakan tidak ada "kemajuan signifikan" dalam negosiasi Rusia-Ukraina tahun ini dan Kyiv memutuskan untuk "menarik diri" dari kontak dengan Moskow terkait penyelesaian konflik.Rusia telah berulang kali menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan negosiasi dengan Ukraina. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menegaskan kembali hal ini pada awal September.Diplomat tinggi Rusia tersebut menekankan, penyelesaian diplomatik krisis di Ukraina tetap menjadi prioritas bagi Rusia. Kedua belah pihak mencapai beberapa kemajuan dalam hal ini selama tiga putaran negosiasi langsung di awal tahun, katanya.Pekan ini, pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia Alexey Polishchuk mengatakan, Rusia bersedia melanjutkan proses negosiasi di Istanbul dengan Ukraina, namun keputusan akhir ada di tangan Ukraina.Diketahui, putaran pertama perundingan langsung antara Rusia dan Ukraina diadakan di Istanbul pada 16 Mei, di mana kedua belah pihak sepakat untuk bertukar tawanan dengan formula "1.000 untuk 1.000" dan menyerahkan memorandum tentang aspek-aspek penanggulangan krisis.Putaran kedua perundingan langsung yang dilanjutkan juga diadakan di Istanbul pada 2 Juni. Setelah itu, kedua belah pihak bertukar persyaratan perdamaian serta menyepakati pertukaran tawanan perang yang terluka parah dan jenazah prajurit yang gugur. Moskow juga menyerahkan ribuan jenazah prajurit yang gugur kepada Kyiv.Sedangkan putaran ketiga perundingan langsung Rusia-Ukraina mengenai penyelesaian Ukraina berlangsung di Istanbul pada 23 Juli.Sebelum pertemuan kolektif, kepala delegasi, Asisten Presiden Rusia Vladimir Medinsky, dan Rustem Umerov, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, mengadakan percakapan empat mata.Pertemuan kolektif berlangsung sekitar 40 menit di mana kedua belah pihak membahas posisi yang diuraikan dalam rancangan memorandum.