PLN EPI dan Multi Bioenergy Nusantara Teken Kerja Sama Pengembangan Kolaborasi Produksi Biomassa

Wait 5 sec.

Hokkop Situngkir, Direktur Biomassa PLN EPI; Dede Rohana Putra, Anggota DPRD Banten; dan Masfet Yones, Dirut PT MBN (Foto: PLN EPI)JAKARTA - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bersama PT Multi Bioenergy Nusantara (MBN) menjajaki kerja sama strategis dalam pengembangan bahan bakar biomassaDirektur Biomassa PLN EPI Hokkop Situngkir mengatakan kehadiran mitra strategis yang mampu mengamankan pasokan dari hulu hingga hilir sangat penting untuk mengakselerasi ekosistem biomassa di Indonesia.“Selama ini PLN EPI fokus pada sisi off-taker dan retail. Kehadiran MBN menjadi penting karena bisa menjadi mitra strategis yang mengamankan suplai dari hulu. Kami berharap kerja sama ini berjalan cepat, namun tetap mengikuti tata kelola BUMN, termasuk due diligence, konsultasi, dan pelaporan antar pemangku kepentingan,” jelas Hokkop, Jumat, 14 November.Hokkop menambahkan bahwa proyek akan dimulai dalam skala pilot sembari mempersiapkan peta jalan pengembangan jangka panjang. Selain memenuhi kebutuhan PLN, inisiatif ini juga diarahkan untuk membuka peluang ekspor biomassa ke pasar internasional.“Tidak semua limbah agro dapat kami olah saat ini. Dengan adanya mitra, seperti MBN, potensi waste lain bisa dimanfaatkan jadi pelet atau bahan bakar padat, baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor,” jelasnya.Direktur Utama PT MBN, Masfet Yones menegaskan kesiapan perusahaan untuk mendukung transisi energi nasional melalui penyediaan fasilitas dan pasokan biomassa bagi PLN EPI. MBN telah menyiapkan lahan lebih dari 10 hektare termasuk gudang, lay down area, dan akses logistik yang memadai.“Kami sudah memiliki fasilitas siap pakai dan berbagai alat berat pendukung. Jika PLN EPI membutuhkan survei ulang, kami siap mendukung dan menyediakan data teknis lengkap. Ini menjadi titik awal untuk memulai kemitraan konkret,” kata Masfet.Masfet juga memastikan kesiapan MBN dalam investasi peralatan dan pasokan bahan baku biomassa. Ia menegaskan fleksibilitas Perusahaan dalam memulai proyek dengan pendekatan bertahap.“Kalau targetnya sembilan unit, kami bisa mulai dengan tiga unit terlebih dahulu sambil berjalan bersama tim PLN. Prinsip kami: cepat, tepat, dan berkelanjutan,” jelasnya.Kerja sama ini akan ditindaklanjuti melalui due diligence, kajian teknis, dan penyusunan skema komersial sebelum difinalisasi dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO) atau model kemitraan strategis lainnya.