Sejumlah prajurit TNI mengikuti Apel Gelar Pengamanan VVIP dalam rangka pelantikan presiden dan wakil presiden di Monas, Jakarta, Jumat (18/10/2024). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTOMenteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin memastikan penjagaan terhadap sumber daya alam jadi salah satu prioritas TNI selain menjaga kedaulatan. Dalam waktu dekat, akan digelar latihan gabungan penjagaan sumber daya alam di Morowali, Sulawesi Tengah. "Di sebelah timur, di Morowali kita juga akan melaksanakan Latihan Gabungan penertiban SDA nikel yang ada di Morowali," kata Sjafrie saat memberi sambutan di dalam pesawat Airbus A400M dalam penerbangan menuju Aceh, Minggu (16/11).Presiden Prabowo Subianto meninjau penyerahan aset negara dari tambang timah ilegal di Bangka Belitung, Senin (6/10/2025). Foto: YouTube/ Prabowo SubiantoSjafrie mengatakan, latihan gabungan serupa dilakukan hari ini di Bangka Belitung. Pengamanan di Bangka Belitung dilakukan untuk menjaga SDA khususnya timah."Ini perlu kita lakukan karena kita sempat tidak peduli terhadap penertiban-penertiban sumber daya alam yang ada sehingga dengan mudah yang ilegal ini keluar melalui laut dan melalui udara," tambah dia.Sjafrie mengungkapkan, pernah ada sebuah perusahaan di wilayah timur Indonesia yang sudah punya infrastuktur lengkap untuk melakukan usaha pertambangan.Tapi, hasilnya tidak pernah masuk ke negara. Rupanya ada permainan dari tingkat bea cukai, imigrasi hingga karantina dan aparat lainnya bahkan di bandara."Jadi mereka bisa keluar masuk tanpa izin," ujar dia.Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsuddin menjelaskan kehebatan Airbus A400M langsung dari kabin saat pesawat terbang menuju Aceh. Foto: Indra Subagja/kumparanSjafrie menegaskan, alutsista hingga prajurit TNI juga disiapkan untuk memastikan tidak ada sumber daya alam Indonesia yang bocor, keluar ke luar negeri tanpa izin.Dari sisi darat, akan ada 750 batalion infanteri baru yang mengisi 514 kabupaten di Indonesia. Satu batalion akan diisi 1.000 prajurit. Ini diharapkan terpenuhi hingga 2029, melengkapi 120 batalion yang ada saat ini.Menjajal pesawat Airbus A400M, alutsista baru TNI AU. Foto: Indra Subagja/kumparanLalu, dari sisi laut, Sjafrie mengatakan PT PAL ditugaskan untuk memproduksi massal kapal selam tanpa awal KSOT mulai 2026. Kapal selam ini bisa berlayar 6 bulan tanpa mengisi baterai. Dengan begitu, kepal selam bisa ditempatkan di lokasi-lokasi rawan penyelundupan.Dari sisi udara, alutsista terus dilengkapi. Terbaru ada Airbus A400M yang baru tiba di Indonesia. Tahun depan akan ada Rafale hadir secara bertahap. "Untuk menjaga kita punya teritorial yang cukup besar seperti Eropa luasnya. Kita akan menggelar namanya selimut udara untuk TNI AU dengan pesawat tranpost dan pesawat tempur," tutur Sjafrie."Mudah-mudahan tahun 2025 kita bisa memperkecil kegiatan ilegal ini," ucap dia.