Timo Scheunemann di konpers MilkLife Soccer Challenge, Jumat (15/12). Foto: Aji Nugrahanto/kumparanTimo Scheunemann, Head Coach MilkLife Soccer Challenge (MLSC), senang melihat antusias peserta MLSC Malang seri perdana. Ia bahkan optimistis Malang bakal melahirkan bintang pesepak bola wanita nasional.Rasa optimistis itu muncul setelah Timo Scheunemann melihat tingginya jumlah peserta di seri perdana MLSC Malang. Total, 1.918 siswi dari 120 SD/MI di Malang dan sekitarnya turut andil dalam turnamen tersebut.Menurut Timo Scheunemann, tingginya animo itu tak lepas dari fanatisme warga Malang terhadap sepak bola."Saya sebagai orang Malang luar biasa senang akhirnya MLSC sampai juga di kota Malang ini kota yang punya sejarah panjang di sepak bola Indonesia, antusiasmenya luar biasa termasuk stadion ini salah satu stadion tertua di Indonesia Gajayana ini," kata Timo kepada kumparanBOLANITA di Stadion Gajayana, Malang, Minggu (16/11)."Jadi Malang sudah terkenal dari dulu animo masyarakatnya terhadap sepak bola luar biasa. Dan itu terbukti langsung dalam seri pertama, langsung 120 lebih sekolah yang ikut. Jadi kita sangat mengapresiasi hasil kerja banyak pihak," sambung pelatih yang sempat menangani Persema Malang pada 2010-2011 tersebut.Timo Scheunemann, Head Coach MilkLife Soccer Challenge, ketika diwawancarai tim kumparan di Stadion Gajayana, Malang, Minggu (16/11/2025). Foto: Antika Fahira/kumparanTingginya antusias siswi SD/MI Malang untuk ikut serta dalam gelaran perdana MLSC itu membuat Timo yakin bahwa Malang bakal melahirkan bintang baru pesepak bola wanita nasional di masa mendatang.Selain karena hal tersebut, Timo Scheunemann yang sudah tinggal lama di Malang menilai karakter masyarakat Malang yang banyak menyukai sepak bola menjadi faktor terbesarnya. Misalnya, ketika kompetisi sepak bola wanita vakum bertahun-tahun, Malang masih punya Arema FC Women yang tetap aktif."Karena saya tahu persis, psikologi orang Malang karakter permainan sepak bola di Malang tipe-tipe orangnya seperti apa pemain-pemain bola yang diciptakan seperti apa itu pun di saat sepak bola putri masih mati suri," kata Timo.Para peserta MilkLife Soccer Challenge Malang Seri 1 2025-2026 saling berjuang membantu timnya merebut kemenangan saat bertanding di Stadion Gajayana, Sabtu (15/11/2025). Foto: Dok. MilkLife Soccer ChallengeTimo pun berharap kehadiran MilkLife Soccer Challenge bisa mengakselerasi lahirnya bintang pesepak bola wanita nasional. Timo bahkan tak ragu menyebut kehadiran MLSC sebagai hari kelahiran sepak bola putri di Malang."Nah sekarang ini betul-betul adalah hari kelahiran bisa dikatakan dari sepak bola putri di di Malang jadi sekarang kita betul-betul membangun dari bawah," kata pelatih Timnas Wanita U-16 tersebut."Kita betul-betul membangun dengan benar dari bawah sehingga saat mereka nanti masuk Hydroplus U-15 dan U-18 itu kualitasnya sudah mumpuni sudah sangat baik," tandasnya.