Abdul Mu'ti: Kerukunan Adalah DNA-nya Bangsa Indonesia

Wait 5 sec.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti (tengah), saat menghadiri Festival Toleransi dan Budaya, di Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta, Minggu (16/11/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparanMenteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menyebut bahwa kerukunan merupakan DNA-nya bangsa Indonesia.Hal itu disampaikan Mu'ti saat menghadiri Festival Toleransi dan Budaya, di Gedung Kemendikdasmen, Jakarta, Minggu (16/11)."Saya berulang kali menyampaikan bahwa kerukunan adalah DNA-nya bangsa Indonesia," kata Mu'ti dalam sambutannya."Dan kerukunan itu, toleransi itu dikembangkan sebagai bagian dari ketulusan kita untuk bisa tidak hanya menghormati yang lain yang berbeda, tetapi menerima yang lain yang berbeda dan bekerja sama di tengah perbedaan yang ada," jelas dia.Untuk dapat mewujudkan toleransi dan kerukunan di Indonesia itu, Mu'ti pun menekankan agar perlu memperkuat 3H. Apa itu?"Yang pertama adalah relasi di mana kita bisa berdialog secara terbuka, head to head. Kemudian yang kedua kita bisa menerima secara lapang dada, heart to heart," ucap dia."Dan kita bisa bekerja sama untuk kebaikan dan untuk kesejahteraan bersama, dengan hand to hand," imbuhnya.Dalam kesempatan itu, Mu'ti juga menjelaskan bahwa pelaksanaan Festival Toleransi dan Budaya tersebut juga menjadi wujud untuk membangun Indonesia dengan semangat kerukunan."Festival ini sekali lagi bukan hanya menjadi pertanda di mana kita menerima dan merayakan perbedaan dengan penuh semangat dan kerukunan," tutur Mu'ti."Tetapi, menjadi titik awal untuk kita membangun Indonesia masa depan dengan semangat kerukunan kebersamaan dan juga dengan kebinekaan yang kita miliki," terangnya.Lebih lanjut, Mu'ti menekankan bahwa hal tersebut juga sejalan dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto."Sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika dan juga Asta Cita Pak Presiden Prabowo yang berusaha mengajak kita semua untuk memperkuat ideologi Pancasila dan kedaulatan Indonesia," ujarnya."Keberagaman agama, keberagaman budaya adalah modal spiritual dan modal sosial untuk kita lebih maju lagi sebagai bangsa Indonesia," pungkas dia.