Melihat Lebih Dekat Airbus A400M, Alutsista Andalan Baru TNI AU Terbang ke Aceh

Wait 5 sec.

Menjajal pesawat Airbus A400M, alutsista baru TNI AU. Foto: Indra Subagja/kumparanTNI AU kini resmi mengoperasikan Airbus A400M sebagai salah satu pesawat angkut multiguna. Hari ini, A400M terbang ke Aceh. Menteri Pertahanan Sjafries Sjamsoeddin ikut dalam penerbangan dari Lanud Halim Perdamakusuma Jakarta ini.A400M merupakan pesawat angkut multiguna. Pesawat ini tak cuma bisa berfungsi untuk mengangkut pasukan, tapi jadi tanker untuk mengisi bahan bakar pesawat tempur.Menjajal pesawat Airbus A400M, alutsista baru TNI AU. Foto: Indra Subagja/kumparankumparan berkesempatan melihat langsung kabin utama A400M dalam penerbangan ke Aceh ini. Dari luar, pesawat besutan Spanyol ini terlihat lebih besar dari pesawat Hercules yang selama ini dioperasikan TNI AU.Kursi penumpang untuk prajurit berada di sisi kiri-kanan badan pesawat saling berhadapan. Kabin ini juga bisa dimodifikasi dengan menempatkan tempat duduk layaknya pesawat komersial.Pilot pesawat Airbus A400M meninjau persiapan kunjungan Presiden Prabowo ke dalam pesawat saat kegiatan serah terima pesawat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (3/11/2025). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTODengan panjang 45,1, lebar 42,2 m dan tinggi 14,7 meter. A400M bisa disulap untuk berbagai operasi. Misalnya, operasi pendaratan personel, ambulans udara, hingga penanganan bencana lainnya.Bahkan, Sjafrie sempat menyebut, bila dibutuhkan, kabin A400M bisa dibentuk seperti tempat tidur bertingkat untuk kebutuhan evakuasi warga dari bencana dengan muatan maksimal 37 ton.Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsuddin menjelaskan kehebatan Airbus A400M langsung dari kabin saat pesawat terbang menuju Aceh. Foto: Indra Subagja/kumparan"Indonesia pesan 2 Airbus A400M yang dipergunakan sebagai pesawat angkut berat. Airbus ini bsia digunakan untuk penerjunan sebanyak 112 penerjun. Ini dia punya untuk penerjunan statik. Jadi bisa terjun di 2 pintua atau terjun dari pintu belakang," kata Sjafrie saat memberi sambutan di dalam pesawat Airbus A400M dalam penerbangan menuju Aceh, Minggu (16/11)."Airbus ini akan dilengkapi dengan modul ambulans. Jadi nanti ada modul pasien bisa masuk ke dalam modul. Selain itu, ini juga bisa digunakan evakuasi bertingkat tanpa modul. Ini teman-teman bisa lihat ini tinggi, jadi bisa bertingkaat penumpangnya, tidurnya, bisa kayak tempat tidur susun," tutur dia.Pesawat ini bisa melaju dengan kecepatan maksimal 780 km/jam dengan maksimal daya jelajah mencapai 8.900 km dengan 4 mesin turboprop. Dengan fungsi sebagai pesawat tanker, pesawat ini tak perlu khawatir soal pengisian bahan bakar."Pesawat ini bisa terbang dengan durasi 11 jam tanpa refuel. Pesawat ini bisa digunakan untun tanker untuk refeul dia di kiri kanan ada 50 ribu liter untuk refuel ke pesawat tempur," ungkap dia.Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyerahkan pesawat Airbus A400M baru TNI Angkatan Udara (AU) dengan melakukan pembukaan tirai, pemecahan kendi, dan penyiraman air bunga di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (3/11/2025). Foto: Zamachsyari/kumparanTahun depan, Indonesia akan kedatangan pesawat tempur Rafale. Dengan adanya A400M, pesawat Rafale atau yang lainnya bisa melakukan pengisian bahan bakar dari udara."Kemudian pesawat ini juga bisa digunakan untuk logistik drop dalam rangka operasi kemanusiaan. Kita bisa drop logistik baik diterjunkan atau didrop melalui pintu belakang. Ini akan efektif kalau ada bencana alam di mana kita tidak mempunyai landasan cukup panjang. Karena ini memerlukan landasan cukup panjang sehingga didrop saja dari udara," jelas dia.Menjajal pesawat Airbus A400M, alutsista baru TNI AU. Foto: Indra Subagja/kumparanPesawat ini juga bisa dapat memudahkan perpindahan pasukan dari satu tempat ke tempat lain sesuai dengan sasaran yang dituju. Pesawat ini dapat mengangkut 100 personel lebih sekali terbang, lebih banyak dari kapasitas pesawat Hercules."Jadi saya kira dalam satu pembangunan pertahanan kita akan ada sinkronisasi antara kesiapan pasukan darat dan kesiapan armada udara yang akan menunjang deployment dari para pasukan darat yang akan diterjunkan ke daerah dan untuk kebutuhan operasi kemanusiaan," kata dia."Jadi ini multiguna dari kebutuhan militer juga multiguna untuk kebutuhan kemanusiaan," ucap dia.