Foto: ipbrun2025.idJAKARTA - Ajang lari IPB Run 2025 tuntas diselenggarakan pada Minggu, 16 November. Kembali berlokasi di Kampus IPB Dramaga Bogor, 4 ribu peserta turut meramaikan agenda yang sudah memasuki tahun keempat ini. Sejak pertama kali terselenggara di tahun 2022, jumlah peserta terus mengalami peningkatan. Namun IPB Run 2025 digelar bukan sekadar acara lari melainkan juga mengusung misi kemanusiaan dan lingkungan. IPB Run 2025 siap jadi event lari yang tak hanya menguji fisik, tapi juga meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan bumi. Hal ini seperti diutarakan Ketua Himpunan Alumni IPB Walneg S. Jas yang memaparkan bahwa tahun ini misi tersebut semakin diperkuat dengan fokus pada penanaman. Selain berdonasi untuk beasiswa, panitia juga menekankan bahwa digelarnya IPB Run 2025 juga karena mengingat pentingnya menyeimbangkan antara mengambil manfaat dari alam dan memberi kembali. "Terlebih kita ada misi lingkungannya, ada penanaman pohon, kita juga berarti penyelamatan manusianya juga," tegas Walneg.Ketua Panitia Afrizal mengungkapkan strategi penanaman yang unik, alih-alih menanam pohon di kampus yang sudah rimbun. Sebab usai agenda lari tuntas digelar, para pelari akan mendapatkan souvenir berupa bibit tanaman yang bisa dipilih dan dibawa pulang. "Kami akan memberikan pohon untuk para peserta ditanam di rumah masing-masing dalam membantu menghijaukan bumi, karena di kampus IPB sudah terlalu rimbun justru," katanya. IPB Run 2025 Half Marathon dimulai sejak pukul 05.30 WIB (HM), 05.45 WIB (10K), dan 06.00 WIB (5K) berjalan nyaman dengan dukungan penuh dari tim lapangan. Total 500 manpower disiapkan, mencakup tim marshal, pacer, dan tim medis. Khusus tahun ini, panitia menyediakan fasilitas tambahan untuk mengapresiasi para runner yang berjuang di medan menantang: Pertama, ada pijat (massage) setelah lari, ruang untuk ibadah salat bagi peserta, dan jersey khusus yang membedakan peserta umum dengan peserta alumni (berlogo alumni IPB). Terdapat hal berbeda dalam ajang IPB Run 2025, dimana lintasan lari ini berbeda dari event lari lain yang biasanya datar. Sebab tingkat elevasi (pendakian) yang menantang menjadi keunikan tersendiri bagi pengalaman peserta. Half Marathon (HM/21K) memiliki elevasi hampir mencapai setengah kilometer. Sementara rute Run 10K elevasi mendaki hingga 450 meter dan 5K: Elevasi mendaki 100 meter. Walneg S. Jas berharap, acara ini dapat menjadi sarana untuk mengapresiasi komunitas sekaligus memperkenalkan kampus lebih luas. "Semoga ini bisa mengekspos kampus juga, ekosistem, kesehatan, lingkungan dan manusia yang ada di dalam kampus," ujarnya.