Arsip Kartini Masuk Memory of the World, Fadli Zon: Pengakuan Global Warisan Intelektual Indonesia

Wait 5 sec.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon bangga arsip Kartini masuk Memory of the World. (IST)JAKARTA - Surat-surat Raden Ajeng Kartini resmi diakui UNESCO sebagai bagian dari Memory of the World. Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan, penetapan ini bukan hanya kebanggaan bangsa, tetapi juga pengakuan dunia atas warisan intelektual perempuan Indonesia. Pengakuan tersebut diumumkan bersamaan dengan pembukaan seminar dan pameran Kartini’s World: A Perspective and Legacy on Equality di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Selasa, 19 Agustua. Menbud Fadli menyebut, dari 74 inskripsi terbaru UNESCO, lima koleksi arsip Indonesia lolos, salah satunya surat-surat Kartini. “Surat-surat Kartini memberi inspirasi bagi perempuan yang saat itu dibatasi akses pendidikannya. Bahkan, Indonesia lebih cepat memberi hak pilih perempuan dibanding Amerika Serikat yang baru menetapkannya pada 1920,” ujar Fadli. Ia menekankan, masuknya arsip Kartini ke dalam Memory of the World menandakan sumbangan pemikiran Indonesia diakui sebagai bagian dari peradaban global. “Ini pengakuan besar, bukan hanya pada Kartini, tapi pada semangat emansipasi perempuan Indonesia,” katanya.Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi, menambahkan bahwa arsip Kartini merekam gagasan visioner tentang martabat, pendidikan, dan kesetaraan gender. “Mengarsip surat-surat Kartini bukan sekadar administratif, tapi langkah strategis menjaga warisan intelektual perempuan Indonesia,” ujarnya. Kepala ANRI, Mego Pinandito, menekankan pentingnya seminar dan pameran ini sebagai ruang refleksi. Melalui arsip yang ditampilkan, publik diajak melihat relevansi gagasan Kartini dengan isu kesetaraan saat ini. Acara juga dihadiri Dubes Belanda Marc Gerritsen, Ketua Umum Kowani Nannie Hadi Tjahjanto, serta tokoh pendidikan Wardiman Djojonegoro. Diskusi interaktif dengan akademisi dan pemerhati gender memperkaya pameran yang menampilkan dokumen asli perjuangan Kartini. Surat-surat Kartini kini tidak lagi sekadar peninggalan sejarah, melainkan pijakan inspiratif bagi perjuangan kesetaraan di Indonesia dan dunia.