Menbud Fadli Zon Sebut Pameran Temporer Tokoh Henk Ngantung Menjaga Memori Kolektif

Wait 5 sec.

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon/ Foto: ANTARAJAKARTA - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengungkap perayaan Tapak Tilas Proklamasi dan Pameran temporer Tokoh Henk Ngantung yang digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, merupakan edukasi sejarah untuk generasi muda.“Ini adalah bagian untuk edukasi kita selalu mengingatkan tentang perjuangan para pendiri bangsa kita, para proklamator dan para pendiri bangsa kita,” kata Menbud pada pembukaan acara tersebut, Sabtu.Menurut Fadli, peringatan kemerdekaan tidak cukup dilakukan secara seremonial. Generasi muda harus diajak memahami makna peristiwa tersebut melalui kegiatan yang bersifat interaktif dan kontekstual.“Ini cara kita menjaga memori kolektif, agar nilai perjuangan tidak hilang,” ujarnya.Kegiatan Tapak Tilas Proklamasi merupakan program unggulan utama serta tradisi tahunan Museum Perumusan Naskah Proklamasi yang diselenggarakan setiap tahun pada tanggal 16 Agustus.Prosesi ini untuk mengenang kembali memori penting detik-detik proklamasi dan menghidupkan semangat perjuangan serta nilai-nilai kepahlawanan tokoh-tokoh yang ikut andil saat kemerdekaan Indonesia di dalam pribadi masyarakat dan generasi muda merupakan tujuan utama kegiatan dilaksanakan.Sementara pameran temporer “Tokoh Henk Ngantung, Seni dan Diplomasi di Rumah Bersejarah” yang dilaksanakan di Aula Museum Perumusan Naskah Proklamasi ini menampilkan koleksi dan juga narasi yang berkaitan dengan ketokohan Henk Ngantung yang cukup berjasa dalam bidang seni dan diplomasi di era kemerdekaan Indonesia.“Acara ini dilaksanakan oleh generasi muda kita, para siswa dari berbagai sekolah di Jakarta. Saya sangat bergembira sekali, bahwa apa yang telah diinisiasi sudah lama, melakukan Tapak Tilas perjalanan proklamasi, sampai hari ini masih dilanjutkan,” kata Menteri Fadli.Kegiatan "Tapak Tilas Proklamasi" dimulai dengan berbagai kegiatan yang melibatkan partisipasi masyarakat umum, salah satunya Komunitas Bermain.Acara kemudian dilanjutkan penampilan Angklung Posyandu Lansia, Rampak Kendang oleh Sanggar Ayodya Pala serta sambutan Pembukaan Bulan Proklamasi yang disampaikan oleh Bapak Eddy Sjafuan dari Dewan Harian Nasional 45.Rangkaian kegiatan ini melibatkan lebih dari 1.000 partisipan yang menunjukkan semangat kebersamaan dan kesadaran akan pentingnya menjaga memori sejarah bangsa.Acara puncak dari rangkaian kegiatan ini adalah “Pawai Tapak Tilas Proklamasi”, dimana para peserta akan berjalan bersama dari titik awal di Museum Joang 45, kemudian bergabung di Museum Perumusan Naskah Proklamasi dan akhirnya menuju titik akhir di Tugu Proklamasi.Pawai ini adalah bentuk penghormatan terhadap langkah-langkah yang ditempuh oleh para pendiri bangsa dalam merumuskan proklamasi kemerdekaan.