Donald Trump dan Xi Jinping. Foto: Reuters/Carlos BarriaPresiden AS Donald Trump mengungkapkan Presiden China Xi Jinping mengatakan China tidak akan menginvasi Taiwan selama Trump masih berkuasa sebagai presiden. Hal ini diungkapkan Trump dalam wawancara dengan Fox News."Saya akan memberi tahu anda. Anda memiliki hal yang mirip dengan Presiden Xi dari China dan Taiwan, tapi saya tidak yakin itu (China akan menginvasi Taiwan) selama saya ada di sini (sebagai presiden). Kita lihat saja," kata Trump, dikutip dari Reuters, Sabtu (16/8)."Dia bilang, 'Saya tidak akan melakukannya selama anda presiden'. Presiden Xi mengatakannya dan saya bilang, 'Saya menghargainya', tapi dia juga mengatakan, 'Tapi saya sangat sabar, dan China sangat sabar'," kata Trump menirukan percakapannya dengan Xi Jinping.Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping Foto: Reuters/Thomas PeterTrump dan Xi Jinping melakukan panggilan telepon untuk pertama kalinya di masa jabatan kedua Trump pada Juni lalu. Trump pada April lalu juga mengatakan bahwa Xi pernah meneleponnya, tapi tidak menjelaskan kapan panggilan telepon itu dilakukan.China menilai Taiwan adalah bagian kedaulatannya dan berjanji akan 'menyatukan' negara itu meski dengan kekerasan. Taiwan dengan tegas menentang klaim kedaulatan China.Seorang pria memegang bendera Taiwan saat perayaan Hari Nasional Taiwan di depan Istana Kepresidenan di Taipei. Foto: AFP/Sam YEHKedutaan China di Washington sebelumnya menyebut topik tentang Taiwan sebagai isu yang sangat penting dan sensitif dalam hubungan China-AS."Pemerintah AS harus mematuhi prinsip Satu China dan tiga komunike bersama AS-China, menangani isu-isu yang terkait Taiwan dengan bijaksana, dan sungguh-sungguh menjaga hubungan China-AS serta perdamaian dan stabilitas di sepanjang Selat Taiwan," kata juru bicara Kedubes China, Liu Pengyu.AS merupakan pemasok senjata utama dan pendukung internasional Taiwan. Meski demikian, AS tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan militer, sama seperti negara-negara lain.Taiwan masih belum mengomentari pernyataan Trump. Namun, seorang anggota parlemen senior dari Partai Progresif Demokratik yang berkuasa mengatakan Taiwan sangat berterima kasih atas dukungan AS."Meski demikian, keamanan tidak bisa bergantung pada janji musuh pun hanya bergantung pada bantuan dari teman. Memperkuat kemampuan pertahanan sendiri sangat penting!" kata anggota parlemen Taiwan, Wang Ting-yu.