MUI: Menyelamatkan Gaza Berarti Menyelamatkan Seluruh Umat Manusia

Wait 5 sec.

“Menyelamatkan saudara-saudara kita yang ada di Gaza bukan untuk semata-mata menyelamatkan masyarakat Gaza, bukan, tapi menyelamatkan semua umat manusia," kata Wakil Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Majelis Ulama Indonesia, Oke Setiadi, dalam acara “Diskusi dan Konferensi Pers Solidaritas Media untuk Gaza” di Jakarta, Kamis (14/8)."(Ini) agar masa depan umat manusia adalah masa depan yang saling menghormati antara umat manusia,” tambahnya.Dia menyoroti pada berbagai bentuk kekejaman Zionis Israel yang telah menghancurkan kemanusiaan di Gaza, Palestina.Oke menuturkan bahwa terbunuhnya lima jurnalis baru-baru ini karena Israel mengebom tenda jurnalis yang terletak di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza Utara, menjadi contoh buruk tentang hilangnya nilai-nilai kemanusiaan di muka bumi.Padahal, katanya, selama berpuluh-puluh tahun atau bahkan lebih dari seratus tahun yang lalu, ada kajian-kajian tentang bagaimana memuliakan sebuah makhluk yang bernama manusia. Beragam tulisan-tulisan ilmiah yang tujuannya ingin memuliakan manusia sudah diterbitkan, namun kehancuran mengenai kemanusiaan dapat disaksikan hari ini di Gaza.Petinggi di MUI itu juga menegaskan bahwa kecaman terhadap pendudukan Israel di Gaza, bukan hanya berasal dari umat Islam, tetapi meluas secara global karena Israel juga menargetkan gereja-gereja.Oleh karena itu, dirinya menilai bahwa orang-orang yang tidak bisa menghormati nilai-nilai kemanusiaan, harus merenung untuk memikirkan dari mana mereka mengambil nilai-nilai kehidupannya.“Karena sesama manusia dengan berbagai bahasa, sesama manusia dengan berbagai budaya, dengan berbagai peradaban akan mudah saling mencintai. Tapi kalau ada mereka yang kemudian dengan mudah melakukan perusakan nilai-nilai kemanusiaan, ada hal yang salah dengan hal itu. Dan ini harus sama-sama kita perbaiki,” ujar Oke.Adapun sejak eskalasi serangan mematikan Israel di Gaza pada Oktober 2023, sebanyak 304 jurnalis telah terbunuh. Secara total, lebih dari 61.700 orang telah tewas yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.Lebih 300 jurnalis tewas di Gaza, Aliansi RI: Zionis Israel bungkam kebenaranAliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) menyatakan bahwa Zionis Israel terus berupaya untuk membungkam kebenaran dengan jumlah jurnalis yang dibunuh di Jalur Gaza mencapai 304 orang sejak 7 Oktober 2023.“Pembunuhan yang mereka lakukan yang sangat keji pada para wartawan. Ini menunjukkan mereka bukan saja membunuh manusia, tapi ingin membunuh, membungkam kebenaran. Mereka tidak mau ada suara-suara, kecuali suara-suara mereka,” kata Ketua Komite Pelaksana ARI-BP, Zaitun Rasmin, dalam acara diskusi di Jakarta, Kamis.Zaitun menjelaskan bahwa acara “Diskusi dan Konferensi Pers Solidaritas Media untuk Gaza” yang diadakan oleh pihaknya bersama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu dilatarbelakangi oleh tentara Israel yang baru-baru ini mengebom tenda jurnalis yang terletak di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza Utara, sehingga menewaskan lima jurnalis.ARI-BP menekankan bahwa pembunuhan tersebut dilakukan dengan sengaja dan direncanakan karena menargetkan langsung tenda jurnalis.Dengan pembunuhan tersebut, maka perang genosida di Gaza menjadi konflik dengan jumlah jurnalis tewas yang paling tinggi sepanjang sejarah — melampaui jurnalis yang tewas saat Perang Dunia I dan II, Perang Vietnam, dan Perang Afghanistan.“Jadi betapa kejamnya, sudah membunuh, sudah membantai, juga tidak mau ada pemberitaan. Seolah-olah mereka baik-baik saja, seolah-olah mereka melakukan itu untuk membela diri, padahal sebetulnya mereka sangat kejam,” ucap Zaitun.Zaitun menegaskan bahwa kekejaman Zionis Israel terhadap jurnalis yang seharusnya dilindungi dalam situasi perang, perlu senantiasa disuarakan. Jika tidak, akan menjadi preseden buruk dan akan membuat Israel terus melakukannya aksinya.Dia juga menyoroti pentingnya menyuarakan kemerdekaan penuh Palestina, untuk mengakhiri aneksasi dan objek pembantaian zionis di wilayah tersebut.Oleh sebab itu, ARI-BP mengajak seluruh jurnalis di seluruh penjuru negeri untuk selalu menyampaikan kebenaran dalam pemberitaan terkait kemanusiaan di Gaza, serta senantiasa menunjukkan solidaritas kepada sesama jurnalis.“Maka kita melakukan aksi ini, mudah-mudahan bisa kita beritakan bahwa seluruh dunia harus menyetop kekejaman yang luar biasa ini. Mari lindungi para awak media, para wartawan, dan lindungi kemanusiaan,” tegas Zaitun.[IT/r]