Kemenbud Gelar Pertunjukan Wayang Kulit di Rangkaian GEMPITA HUT ke-80 Kemerdekaan RI

Wait 5 sec.

Menbud Fadli Zon (Foto: Humas)JAKARTA - Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia menyelenggarakan Pergelaran Wayang di halaman kompleks Kementerian Kebudayaan sebagai penutup rangkaian acara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia bertajuk GEMPITA (Gema Pelindungan Budaya Nusantara).Pertunjukan wayang kulit yang digelar semalam penuh ini menampilkan Dalang Ki Bagong Darmono dengan lakon Bima Kridha. Lakon Bima Kridha menceritakan kepahlawanan Pandawa Lima yang dipimpin Bima sebagai sosok penegak kebenaran dan pembela negara. Dalam kisahnya, doa restu Dewi Kunti, ibunda para Pandawa, menjadi sumber kekuatan moral sekaligus bekal spiritual bagi putra-putranya dalam menegakkan dharma dan menghadapi tantangan kehidupan.Ki Bagong Darmono, adalah adik dari maestro dalang wayang kulit, Ki Anom Suroto. Ia merupakan dalang profesional asal Klaten, Jawa Tengah, penerus gaya wayangan sang kakak. Pagelaran ini diiringi oleh enam orang sinden beserta para pengrawit, dan menghadirkan Dagelan Gareng Semarang sebagai bintang tamu.Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menghadiri pergelaran wayang setelah sebelumnya mengikuti Karnaval Kemerdekaan bersama kementerian/lembaga lainnya. Dalam sambutannya, Ia menyampaikan bahwa sebagai mahakarya budaya bangsa Indonesia yang telah diakui dunia sebagai Intangible Cultural Heritage atau warisan budaya takbenda, Wayang bukan sekadar tontonan seni pertunjukan yang indah, melainkan juga tuntunan bagi kehidupan manusia.“Di dalam setiap lakon yang dipentaskan, tersimpan nilai-nilai luhur tentang kebenaran, keberanian, kejujuran, dan pengabdian kepada sesama. Melalui seni wayang, kita tidak hanya menikmati keindahan estetika, tetapi juga diajak untuk merenungi nilai-nilai moral dan spiritual yang dapat menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, ” ujarnya mengutip keterangan tertulis.Ia berharap melalui pergelaran wayang, ekosistem wayang semakin tumbuh terutama di kalangan generasi muda. “Kita berharap melalui pergelaran-pergelaran, ekosistem wayang kita semakin tumbuh, terutama bagi generasi muda dapat mencintai, mengapresiasi kembali wayang sebagai bagian dari Warisan Budaya Takbenda Indonesia.Hal senada juga disampaikan Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan, Restu Gunawan, pada pembukaan acara, bahwa Kementerian Kebudayaan siap mewadahi komunitas, karena diperlukan kolaborasi antara pemerintah dan komunitas untuk memajukan kebudayaan.“Peran komunitas sangat penting dalam pemajuan kebudayaan. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, melainkan perlu berkolaborasi dengan komunitas yang memiliki ide dan gagasan, sehingga tercipta rasa memiliki bersama,” ujarnya.Dirinya juga menyebutkan bahwa pergelaran budaya bukan sekadar perayaan, tetapi menjadi upaya pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan kebudayaan yang lebih luas, sekaligus dapat menjadi trigger lahirnya kegiatan kebudayaan lain di berbagai daerah.Sebelumnya pada pagi hingga siang hari, rangkaian acara GEMPITA diisi dengan perlombaan permainan tradisional, kegiatan Petualangan Si Panca yang diikuti para pelajar sekolah, serta Panjat 17 Bambu Betung. Seluruh rangkaian acara digelar sebagai bagian dari perayaan hari kemerdekaan sekaligus upaya menghidupkan kembali tradisi kebudayaan nusantara.Turut hadir dalam pagelaran wayang di antaranya Anggota Komisi II DPR RI, Mohammad Toha; Sekretaris Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Wawan Yogaswara; Direktur Pemberdayaan Nilai Budaya dan Fasilitasi Kekayaan Intelektual, Yayuk Sri Budi Rahayu; Direktur Warisan Budaya, I Made Dharma Suteja; Ketua Umum Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (SENAWANGI), Bambang Soelistyo; Presiden Union Internationale de la Marionnette (UNIMA) Indonesia, Dimas Samudera; Ketua Persatuan Wayang Orang Indonesia (PEWANGI), Luluk Sumiarso; komunitas wayang di wilayah Jakarta, dan para pecinta wayang.Pada akhir sambutannya, Menbud Fadli Zon mengajak seluruh masyarakat untuk terus mendukung pelestarian wayang kulit dan kesenian tradisi lainnya. Kementerian Kebudayaan menegaskan komitmen untuk memperkuat pelestarian warisan budaya Nusantara sekaligus memberikan ruang apresiasi bagi para seniman dan masyarakat. Melalui pergelaran wayang yang terbuka untuk umum ini diharapkan dapat menjadi wadah merayakan kebersamaan dan semangat kemerdekaan melalui seni tradisi.“Saya mengajak kita semua untuk terus mendukung pelestarian wayang kulit dan kesenian tradisi lainnya. Mari kita jadikan seni budaya bukan hanya sebagai warisan yang kita banggakan, tetapi juga sebagai sumber inspirasi dalam membangun karakter bangsa yang beradab, bermartabat, dan berkepribadian Indonesia,” pungkasnya.