Sejumlah kerabat dan keluarga saat mengantarkan jenazah komedian almarhum Mpok Alpa di TPU Kunjuran, Jakarta, Jumat, (15/8/2025). Foto: Agus ApriyantoSuami mendiang Nina Carolina alias Mpok Alpa, Ajie Darmaji, mengatakan istrinya menderita kanker payudara karena faktor genetik. Menurut Ajie, Mpok Alpa memiliki gen penyakit tersebut dari sang ibu. "Jadi almarhumah ini divonis (kanker) genetik dari ibunya," kata Ajie di rumah duka kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, belum lama ini.Tidak hanya Mpok Alpa, menurut Ajie, ada juga saudara yang menderita penyakit serupa. "Keponakan juga sama empat kali operasi kayak gitu, enggak aktif. Abangnya juga sama cuma enggak aktif, genetik emang," tuturnya. Presenter Mpok Alpa saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Foto: Ronny/kumparanSuami Ungkap Mendiang Mpok Alpa Jalani Pola Hidup yang Cukup SehatAjie mengatakan Mpok Alpa menjalani pola hidup yang terbilang cukup sehat. Mpok Alpa, menurut Ajie, tidak mengkonsumsi makanan dengan sembarangan. "Makan secukupnya. Kalau makan banyak itu cepat mekar (gemuk). Jadi pilih-pilih makanan, air es juga enggak minum dia. Kalau buat makanan sih teratur, enggak makan makanan yang sembarang," ucap Ajie. Mpok Alpa meninggal dunia pada Jumat (15/8) karena sakit kanker payudara. Ia mengembuskan napas terakhir dalam usia 38 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Kompleks Pemakaman Wakaf Kujaran, Ciganjur, Jakarta Selatan.Mpok Alpa sempat berobat ke Malaysia usai divonis menderita kanker payudara. Pengobatan dilakukan di Penang hingga Malaka.Sejumlah kerabat dan keluarga saat mengantarkan jenazah komedian almarhum Mpok Alpa di TPU Kunjuran, Jakarta, Jumat, (15/8/2025). Foto: Agus ApriyantoDi Penang, dokter berusaha untuk memperkecil ukuran sel kanker atau tumor. Setelah itu baru dilakukan tindakan operasi."Tapi selama berobat di Penang itu, dia ngerasa enggak ada perkembangan," kata asisten pribadi Mpok Alpa, Tika, di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, belum lama ini.Akhirnya, Mpok Alpa berobat ke rumah sakit di Malaka. Ia merasakan perubahan setelah menjalani pengobatan di sana."Sebelum dia ke Malaka itu si cancer-nya membatu. Nah, pas yang di Malaka justru udah bisa dipegang, udah empuk," tutur Tika.Namun, Tika mengatakan, sempat ada bintil-bintil kecil berair yang membuat Mpok Alpa tidak bisa tidur dengan nyaman. Bintil-bintil itu terasa perih dan panas. Tika menggambarkan kondisi yang dialami Mpok Alpa seperti orang mengalami luka bakar.Sejumlah kerabat dan keluarga saat mengantarkan jenazah komedian almarhum Mpok Alpa di TPU Kunjuran, Jakarta, Jumat, (15/8/2025). Foto: Agus ApriyantoMpok Alpa dijadwalkan menjalani operasi di Malaysia pada 2 Juli 2025. Ia sempat dirawat inap. Namun, operasi terpaksa dibatalkan karena kondisi kesehatannya."(Mpok Alpa) batuk. Gara-gara batuk itu beliau enggak bisa dioperasi," ucap Tika.Selain di Malaysia, Mpok Alpa juga menjalani perawatan di RS Dharmais, Jakarta. Dokter memberikan antibiotik untuk membantu mengeluarkan dahak. Mpok Alpa terus-menerus batuk yang mengganggunya saat ingin tidur."Tidurnya enggak bisa rebahan. Dia minta duduk karena batuknya terus-terusan, enggak mau berhenti. Keluar, ada sedikit bercak darah," ungkap Tika.Mpok Alpa ditemui di lokasi syuting iklan Kuku Bima Energi, di Museum Purna Bhakti Pertiwi, Jakarta Timur, Rabu (5/2). Foto: D.N Mustika Sari/kumparan Mpok Alpa sempat dijadwalkan untuk berobat kembali ke Malaysia pada 10 Agustus 2025. Namun, ia tidak jadi berobat karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkannya pergi ke sana."Beliau batuknya belum sembuh. Jadi, mau enggak mau tetap di Dharmais," kata Tika.Tika mengatakan, sebelum meninggal dunia, Mpok Alpa terlihat baik-baik saja. Namun, Mpok Alpa sempat meminta bantuan suaminya untuk mengucapkan kalimat syahadat.