Harga Minyak Mentah Turun Usai Kekhawatiran Sanksi Rusia Mereda

Wait 5 sec.

Ilustrasi pengeboran minyak lepas pantai (offshore). Foto: curraheeshutter/ShutterstockHarga minyak mentah merosot pada awal perdagangan Asia pada Selasa (19/8), karena pelaku pasar mempertimbangkan rencana perundingan tiga arah antara Rusia, Ukraina, dan AS untuk mengakhiri perang di Ukraina, yang dapat menyebabkan berakhirnya sanksi terhadap minyak mentah Rusia.Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent turun 7 sen, atau 0,11 persen menjadi USD 66,53 per barel pada pukul 00.00 GMT, sementara West Texas Intermediate AS untuk pengiriman September turun 6 sen, atau 0,09 persen menjadi USD 63,36 per barel.Kontrak WTI Oktober yang lebih aktif turun 9 sen, atau 0,14 persen menjadi USD 62,61 per barel. Harga menetap sekitar 1 persen lebih tinggi pada sesi sebelumnya.Menyusul pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan sekelompok sekutu Eropa di Gedung Putih pada Senin, Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam sebuah posting media sosial bahwa ia telah menelepon mitranya dari Rusia dan mulai mengatur pertemuan antara Vladimir Putin dan Zelenskiy, yang akan diikuti oleh pertemuan puncak trilateral antara ketiga presiden tersebut."Hasil yang akan menunjukkan penurunan ketegangan dan penghapusan ancaman tarif atau sanksi sekunder akan membuat harga minyak bergerak lebih rendah menuju target rata-rata kami sebesar USD 58 per barel pada kuartal IV-25/Q1-26," ujar kepala strategi komoditas di TD Securities, Bart Melek.Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin saat melakukan pertemuan terkait KTT AS-Rusia di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson, Anchorage, Alaska, Jumat (15/8/2025). Foto: Drew Angerer/AFPZelenskiy menggambarkan pembicaraan langsungnya dengan Trump 'sangat bagus' dan mengatakan mereka telah membicarakan kebutuhan Ukraina akan jaminan keamanan AS.Trump telah mendesak agar perang paling mematikan di Eropa dalam 80 tahun segera diakhiri, tetapi Kyiv dan sekutunya khawatir ia mungkin berusaha memaksakan kesepakatan berdasarkan persyaratan Rusia."Hasil yang akan membuat AS memberikan tekanan pada Rusia dalam bentuk tarif sekunder yang lebih luas terhadap pelanggan minyak Rusia (seperti yang sekarang dihadapi India) niscaya akan mendorong harga minyak mentah ke level tertinggi yang terlihat beberapa minggu lalu," tambah Melek.