Tentara Ukraina di Garis Depan Pesimis Pertemuan Trump-Putin Bawa Perdamaian

Wait 5 sec.

Militer Ukraina/FOTO via Instagram @uaf_general_staffJAKARTA - Saat Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin menuju Alaska, para komandan Ukraina di garis depan perang memiliki ekspektasi yang rendah terhadap pertemuan para pemimpin tersebut.“Saya tidak mengharapkan hasil apa pun dari pertemuan ini. Mereka akan berunding, menyepakati sesuatu, tetapi hasilnya tidak masuk akal. Rusia tidak bisa dipercaya. Mereka menjanjikan satu hal, tetapi melakukan hal lain,” kata perwira Angkatan Bersenjata Ukraina, Serhiy Tsehotskyi, yang bertugas di Ukraina timur dilansir CNN, Jumat, 15 Agustus.Tsehotskyi juga mengungkapkan rasa frustrasinya karena AS mengerahkan segala upaya untuk Putin di Alaska, yang menurutnya menunjukkan Trump memandang pemimpin Rusia itu sebagai pihak yang sah, alih-alih “penjahat perang atau pembunuh.”“Tidak ada gunanya bernegosiasi dengan Putin. Kami telah bernegosiasi dengannya tentang Donbas selama delapan tahun dan tidak menghasilkan apa-apa,” katanya. Tsehotskyi tak melihat adanya keinginan dari Rusia untuk mengakhiri perang, mengingat apa yang terjadi di garis depan. Saat ini, Rusia disebut sedang menghancurkan rakyat mereka sendiri hanya untuk mencapai hasil sekecil apa pun. “Mereka mengisi kita dengan mayat-mayat untuk menunjukkan bahwa mereka berhasil di garis depan sebelum negosiasi dimulai,” ujarnya.  Komandan batalyon serbu Oleksandr Nastenko mengatakan dia yakin "Putin belum siap berkompromi.""Dia tidak peduli dengan situasi ekonomi di negaranya atau kerugiannya dan dia akan menolak kompromi apa pun," katanya. "Saya pikir pertemuan ini tidak akan menghasilkan apa-apa. Sampai salah satu dari kita benar-benar merasa sebagai pihak yang kalah, tidak akan ada yang sepakat tentang apa pun,” sambungnya.