Pertemuan Presiden Trump dengan Presiden Zelensky dan Pemimpin Eropa. (Twitter/@WhiteHouse)JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan, jaminan keamanan untuk Ukraina tidak dapat mencakup perlindungan dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), menambahkan pihaknya siap membantu Eropa."Soal keamanan, mereka (negara-negara Eropa) bersedia mengerahkan pasukan darat. Kami bersedia membantu mereka dalam berbagai hal, terutama, mungkin, udara, karena tidak ada yang memiliki keamanan seperti yang kami miliki, sungguh, mereka tidak memilikinya. Tapi saya rasa itu tidak akan menjadi masalah," kata Presiden Trump dalam wawancara dengan Fox News, melansir TASS 19 Agustus."Akan ada semacam bentuk keamanan. (Tapi) tidak bisa (melibatkan) NATO karena itu bukanlah sesuatu yang akan pernah terjadi," tegas Presiden AS."Maksud saya, jika Anda Rusia, apakah Anda ingin musuh Anda, lawan Anda, berada di garis pertahanan Anda? Anda tidak akan melakukan itu," jelas Presiden Trump."Jadi, Ukraina selalu dianggap sebagai semacam penyangga antara Rusia dan negara-negara Eropa lainnya. Dan itu adalah penyangga yang besar dan luas. Semuanya berjalan lancar sampai (mantan Presiden AS Joe) Biden turun tangan," tandas Pemimpin AS tersebut.Diberitakan sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, PM Inggris Keir Starmer, Presiden Finlandia Alexander Stubb, Presiden Prancis Emmanuel Macron, PM Italia Giorgia Meloni, Kanselir Jerman Friedrich Merz dan Sekjen NATO Mark Rutte menggelar pertemuan di Gedung Putih, Washington DC, Hari Senin, dikutip dari Reuters.Presiden Zelensky menggambarkan pembicaraan langsungnya dengan Presiden Trump sebagai "sangat baik" dan mengatakan mereka membahas kebutuhan Ukraina akan jaminan keamanan AS."Ini sangat penting, bahwa Amerika Serikat memberikan sinyal yang kuat dan siap untuk jaminan keamanan," katanya.Presiden Trump sendiri mengatakan negara-negara Eropa akan menjadi "garis pertahanan pertama karena mereka ada di sana, tetapi kami akan membantu mereka."