Ilustrasi pemukulan. Foto: Shutter StockYouTuber berinisial R yakni Reza Fadli Rizkianto membuat klarifikasi terkait dugaan pemukulan yang dilakukannya terhadap lansia berinisial RA (69 tahun) di halaman salah satu sekolah di Bintaro, Tangerang Selatan. Melalui akun Instagramnya @rezarfr ia membantah dugaan tersebut serta memberikan penjelasan terkait peristiwa itu."Menanggapi isu yang beredar di media social baru-baru ini, kami merasa perlu untuk menanggapi penyebaran informasi dan klaim tak berdasar yang semakin meluas," kata Reza dalam keterangannya. kumparan telah mendapat izin untuk mengutip pernyataannya.Reza menerangkan beberapa hari setelah kejadian ia diam bukan karena merasa bersalah atau tidak peduli. Ia melakukan itu untuk menghindari perselisihan publik."Karena kami sangat yakni bahwa kebenaran tidak ditentukan oleh suara-suara paling keras, melainkan oleh waktu dan fakta. Kami berpegang teguh pada integritas kami dan menghargai etika hukum begitupula etika dalam bersosial media," tuturnya.Sejumlah bukti dan keterangan saksi dibeberkan Reza dalam pernyataannya itu. Pertama keterangan saksi yang memberikan penjelasan soal peristiwa pada hari itu.Saksi tersebut berada di lokasi. Ia sempat memfoto kondisi jalan yang menunjukkan posisi mobil Reza. Disebutkan bahwa tidak ada suara klakson pada saat itu. Situasi juga kondusif, bahkan mereka sempat mengobrol.Reza juga menggambar skema lalu lintas saat mobilnya bersinggungan dengan RA. Saat itu mobil RA berada jalur yang tidak seharusnya. Dia kemudian diarahkan satpam untuk mengambil jalur Reza. Menurut Reza mobil RA sempat hampir menabrak kendaraannya.Reza bilang saat itu ia tidak marah, hanya menegur RA dengan kalimat "Pak minimal jika mengantar anak sekolah, sekolah dulu jangan nyelak". Kalimat itu dibalas cacian oleh RA. Guru yang mendengar, kata Reza, sampai datang menghampiri dan meminta maaf. Guru itu juga akan menegur orang tua tersebut.Soal penganiayaan di luar sekolah, Reza mengklarifikasi juga. Ia menerangkan memang sempat berhenti untuk bertukar menyetir dengan istrinya. Ia keluar mobil menghampiri RA untuk menegurnya."Namun, ketika dihampiri beliau malah tancap gas dan spion kanan beliau membentur saya dan saya ketuk-ketuk kaca kanan baru beliau menurunkan kacanya. Di sini jelas tidak ada terjadi penganiayaan. Saya hanya menegur sampai beliau meminta maaf," tuturnya.Menurut Reza, keterangannya diperkuat dengan saksi di sekitar lokasi. Selain itu juga ada rekaman video dari dua mobil yang berada di belakang mobil RA.Reza juga memastikan mobilnya tidak menggunakan pelat nomor bodong. Apalagi berusaha kabur.Ia bilang pelat nomor itu merupakan pelat sementara yang didapat dari polisi dan dilengkapi surat jalan yang berlaku selama 1 bulan. Ini karena mobilnya baru diluncurkan 1 bulan lalu serta berstatus CBU. Mobil seperti ini menurut Reza membutuhkan waktu lebih dari 1 bulan untuk memiliki pelat nomor tetap."Mungkin rekan-rekan yang pernah beli mobil baru pasti paham skema seperti ini," ujarnya."Saya juga tidak ngabur karena memang saya sehabis ini harus kembali bekerja dan mengarah ke Alam Sutera," tambahnya.Reza memastikan mengikuti proses hukum yang berjalan. Ia juga mengimbau kepada pengguna media sosial untuk bijaksana dalam menanggapi kasus tersebut."Jangan menerima narasi sepihak sebagai kebenaran yang utuh. Kami mohon kesabaran seiring perkembangan proses yang masih berjalan," pungkasnya.Ilustrasi polisi. Foto: ShutterstockDilaporkan ke PolisiKasus dugaan penganiayaan ini awalnya diceritakan oleh anak RA, Olviani Shahnara. Ia membagikan kisah tersebut di media sosial. Peristiwanya terjadi pada Kamis (17/6) pagi saat RA mengantar cucu ke sekolah.Dalam kisahnya, RA sempat diklakson berkali-kali. Mobil RA sebelumnya berada di kanan jalan lalu disalip oleh pengemudi mobil yang merupakan YouTuber.Mobil tersebut lalu masuk ke area parkir sekolah terlebih dahulu. Setelah mengantar anaknya, pengemudi mobil yang diduga merupakan seorang YouTuber otomotif itu kemudian disebut memaki-maki ayah Olviani tanpa sebab.RA membalas teriakannya. Kondisi memanas, jalanan akses sekolah macet, karena antrean antar anak mengular.Akhirnya, YouTuber tersebut keluar dari lingkungan sekolah. Namun tak selesai sampai situ. Saat RA keluar dari parkiran sekolah, YouTuber tersebut mengejar. Terjadilah pemukulan.RA telah melakukan visum dan membuat laporan ke Polsek Pondok Aren. Laporan tertuang dengan nomor LP/B/109/VII/2025/SPKT/Polsek Pondok Aren/ Polres Tangerang Selatan/Polda Metro Jaya.