MIND ID Perkuat Kapasitas Produksi 900 Ribu KTPA

Wait 5 sec.

Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin. (ANTARA)JAKARTA - Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) mempersiapkan peningkatan kapasitas produksi aluminium nasional hingga mencapai 900.000 ton per tahun (KTPA) pada 2029, naik dari kapasitas terpasang saat ini sebesar 275.000 KTPA.Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin menjelaskan langkah ini diupayakan untuk terus memperkecil jarak antara suplai dan permintaan aluminium nasional yang saat ini mencapai 1,2 juta ton per tahun."Konsumsi aluminium domestik diperkirakan akan meningkat sekitar 600 persen dalam 30 tahun ke depan, terutama untuk mendukung ekosistem industri kendaraan listrik (EV) dan baterai EV," dalam keterangannya, Minggu, 27 Juli.Maroef menyampaikan bahwa penggunaan material aluminium untuk satu battery pack mencapai 18 persen, dan kebutuhan produksi sebuah PV solar berkapasitas 1 MW memerlukan aluminium sekitar 21 ton.Ia menambahkan pihaknya saat ini tengah menyiapkan proyek fasilitas produksi aluminium baru di Mempawah dengan kapasitas produksi hingga 600 KTPA dan jika digabungkan dengan fasilitas eksisting milik INALUM, maka total kapasitas MIND ID akan mencapai sekitar 900 KTPA.Adapun di sektor hulu, Maroef mengatakan MIND ID telah mengoperasikan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase I dengan kapasitas 1 juta ton alumina per tahun, yang menjadi bahan baku utama produksi aluminium.Menurutnya hal tersebut dilakukan untuk memperkuat keberlanjutan pasokan alumina, SGAR Fase II juga tengah dipersiapkan dan akan menambah kapasitas produksi sebesar 1 juta ton per tahun.Ia menambahkan bahwa melalui PT Aneka Tambang Tbk juga menyiapkan penguatan pasokan bijih bauksit dengan membangun fasilitas washed bauxite sebesar 1,47 juta ton per tahun di wilayah operasional Mempawah.Untuk menjamin integrasi rantai pasok dari hulu hingga hilir di wilayah operasional Mempawah, Maroef melakukan kunjungan ke SGAR Fase I di Mempawah.Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Grup MIND ID lainnya, Maroef meninjau proses produksi alumina SGAR Fase I, persiapan pembangunan SGAR Fase II, serta rencana pembangunan smelter aluminium baru.Maroef menyampaikan bahwa bauksit, alumina, dan aluminium adalah bahan baku yang memiliki peran krusial dalam mendukung industri manufaktur dan energi terbarukan yang berkelanjutan di Indonesia."Grup MIND ID berkomitmen untuk menjadi penggerak hilirisasi aluminium terintegrasi guna memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen aluminium dunia, dan mampu berdaulat dalam mendukung industri manufaktur sekaligus mengurangi ketergantungan impor,” katanya.Maroef memastikan bahwa ekspansi kapasitas ekosistem hilirisasi aluminium ini akan memperhatikan aspek produksi yang berkelanjutan serta operational excellence kelas dunia.Ia menambahkan pihaknya ID juga memastikan bahwa maintenance dan reliability dari setiap proyek strategis semakin efisien, transparan, dan adaptif terhadap dinamika pasar.Dalam pengembangan proyek, Maroef menyampaikan bahwa MIND ID turut memastikan integrasi pada infrastruktur pendukung seperti logistik, serta memperhatikan keberlanjutan sosial di sekitar daerah operasional."Bagi MIND ID, penguatan ekosistem hilirisasi terintegrasi ini merupakan investasi untuk masa depan bangsa. Kita harus mengelolanya dengan tanggung jawab, profesionalisme, dan semangat transformasi agar Indonesia menjadi negara berdaulat dalam mendukung industrialisasi berbasis sumber daya alamnya,” pungkas Maroef.