Ilustrasi Persahabatan Perempuan. Foto: ShutterstockAda anggapan populer bahwa jika suatu persahabatan bertahan lebih dari tujuh tahun, maka hubungan itu akan langgeng seumur hidup. Tapi benarkah begitu, Ladies?Sosiolog asal Belanda, Gerald Mollenhorst, pernah meneliti soal ini. Dalam studinya, ia menemukan bahwa sebagian besar orang kehilangan sekitar separuh dari lingkaran sosialnya setiap tujuh tahun. Tapi bukan berarti hubungan itu berakhir karena masalah besar, melainkan karena kehidupan kita terus berubah.Contohnya, teman dekat semasa sekolah mungkin perlahan tergantikan oleh rekan kerja, tetangga baru, atau teman dari komunitas tempat kita sekarang aktif. Mollenhorst menyebutkan bahwa banyak pertemanan sebenarnya terbentuk karena faktor kesempatan, bukan semata-mata karena kesamaan nilai atau pilihan pribadi. Kita cenderung berteman dengan orang-orang yang sering kita temui, entah itu di tempat kerja, kelas olahraga, atau lingkungan sekitar.Ilustrasi Persahabatan Perempuan. Foto: ShutterstockDalam salah satu penelitiannya, Mollenhorst meminta lebih dari seribu orang dewasa untuk menjawab pertanyaan seputar siapa saja yang mereka anggap sebagai teman dekat. Tujuh tahun kemudian, mereka diminta menjawab ulang pertanyaan yang sama. Hasilnya, hanya sekitar 30 persen dari teman yang dulu dianggap sebagai orang terdekat masih berada di posisi yang sama. Sisanya? Secara perlahan tergantikan oleh orang-orang baru yang lebih sering hadir dalam keseharian mereka.Jadi, Ladies, meskipun hubungan yang telah berlangsung lama terasa kuat, bukan berarti ia akan otomatis bertahan jika tidak lagi didukung oleh interaksi rutin atau hubungan yang aktif.Namun tentu saja, bukan berarti semua pertemanan bersifat sementara. Banyak juga kok yang mampu mempertahankan hubungan dekat meski tak lagi berada di kota yang sama atau intens bertemu. Di sinilah pentingnya komitmen dua arah untuk saling menjaga.Ilustrasi Persahabatan Perempuan. Foto: ShutterstockRobin Dunbar, seorang psikolog evolusi, menyebut ada tujuh hal yang bisa memperkuat ikatan pertemanan, mulai dari bahasa, selera humor, hingga hobi dan pandangan hidup. Semakin banyak kesamaan, semakin kuat pula hubungan yang terjalin.Sementara itu, penelitian dari Jeffrey Hall, Direktur Laboratorium Hubungan dan Teknologi di University of Kansas, menunjukkan bahwa dibutuhkan setidaknya 300 jam waktu bersama untuk menjalin ikatan persahabatan yang benar-benar dalam.Jadi, kalau kamu punya sahabat yang sudah menempuh waktu bertahun-tahun bersamamu, terutama melewati masa-masa naik turun kehidupan, jangan anggap enteng ya, Ladies. Pertemanan yang langgeng bukan hanya soal waktu, tapi juga soal upaya bersama untuk saling hadir dan memahami.