Rumah Kaca di Ujung Bumi, Ketika Dystopia Bukan Lagi Sekadar Imajinasi

Wait 5 sec.

Grameds, kamu bisa ngerasain kan, kalau udara yang tercemar akibat asap kendaraan aja udah berasa banget sesaknya. 😭Nah, sekarang bayangin kalau ada sebuah dunia yang mengalami kepanikan karena debu beracun. Saking paniknya bikin kamu terjebak gak bisa ke mana-mana dan mesti mengisolasi diri, persis kayak masa pandemi Covid kemaren. Yup, welcome to Yup, welcome to the dystopian world!Lewat karya Rumah Kaca di Ujung Bumi, kamu akan diajak merasakan betapa sesaknya berada di dunia semacam itu. Mungkin gak sih para tokohnya bisa survive dan tetap bertahan?Kalau kamu penasaran, sini Gramin ceritain sekilas ceritanya! šŸš€Sinopsis Rumah Kaca di Ujung BumiBeli di Sini!Tahun 2058. Bumi hancur akibat serangan dust—debu beracun yang mematikan. Manusia berlindung di dalam kota-kota kubah dan berusaha bertahan hidup dengan segala cara. Kakak adik Naomi dan Amara berkelana dari satu reruntuhan kota ke reruntuhan kota lain dalam upaya mencari tempat berlindung, sampai akhirnya tiba di Frim Village, sebuah desa di tengah hutan tempat manusia hidup tanpa perlindungan kubah dan tanaman bisa tumbuh subur.Apakah keajaiban ini ada hubungannya dengan ahli botani misterius yang mendekam di rumah kaca di puncak bukit? Tahun 2129. Ah-yeong, peneliti tumbuhan di Pusat Riset Ekologi Dust, berusaha meneliti asal-usul tumbuhan merambat bernama mossvana yang mewabah di kota Haewol. Tumbuhan beracun dan konon bisa berpendar biru di tengah malam itu mengingatkan Ah-yeong pada pemandangan misterius yang pernah ia lihat di kebun tetangganya ketika ia masih kecil—kebun penuh ilalang lebat yang memancarkan cahaya kebiruan.Penelitian Ah-yeong mempertemukannya dengan Naomi yang berhasil bertahan hidup melewati Era Dust. Banyak sekali yang ingin ditanyakannya kepada Naomi. Bagaimana Naomi dan Amara berhasil bertahan hidup di luar kota kubah? Apakah Frim Village sungguh ada? Kenapa Naomi dan Amara meninggalkan desa surgawi itu? Dan benarkah mossvana yang menyelamatkan umat manusia dari kehancuran?Tentang Kim Cho-YeopSumber: SDFKim Cho-Yeop merupakan seorang penulis asal Korea Selatan. Lahir pada 1 Februari 1993, ia mengemban gelar Sarjana Kimia dan Magister Biokimia dari Universitas Sains dan Teknologi Pohang.Ia memulai karier kepenulisannya pada tahun 2017. Tak lama, dua bukunya yang berjudul ā€œIrretrievableā€ dan ā€œIf We Can’t Go at the Speed of Light penghargaan Grand Prize dan Runner-up di ajang Korean SF Awards di tahun yang sama. Ia kemudian memenangkan Today’s Writer Award pada 2019. Karya debutnya, If We Can’t Go at the Speed of Light juga sempat memecahkan rekor best-seller di Korea Selatan, berhasil terjual lebih dari 200.000 eksemplar.Di tahun 2020, tiga buku lainnya yang merupakan karya antologi, ā€œThe World We Just Left Behindā€, ā€œPlanet Language Bookstoreā€, serta nonfiksi ā€œBecoming a Cyborgā€ turut memenangkan penghargaan Korean Publishing Award untuk penelitiannya tentang hubungan antara disabilitas dengan teknologi.Apa Saja yang Akan Kamu Temukan?Novel Rumah Kaca di Ujung Bumi karya Kim Cho-Yeop membahas berbagai tema, terutama terkait dengan dampak perubahan iklim, hubungan manusia dengan alam, dan tantangan yang dihadapi umat manusia dalam menghadapi krisis ekologis. šŸƒLewat novel ini, Kim Cho-Yeop coba mengulas beberapa hal, di antaranya tuh ada:1. Perubahan Iklim, Bikin Masa Depan SuramNovel ini menggambarkan dunia yang dipenuhi dengan berbagai masalah ekologis dan sosial yang diakibatkan oleh perubahan iklim. Seperti halnya, karya dystopia yang sering kali memberikan gambaran gelap akan dunianya, lewat karya ini, kamu akan diajak untuk membayangkan apa yang terjadi ketika kita tidak memperhatikan masalah lingkungan.Dengan menjadikan isu lingkungan sebagai tema utama, novel ini sangat relevan dengan situasi dunia kini. Ini bisa memotivasi kamu untuk lebih peduli pada masalah lingkungan yang ada di sekitar mereka.2. Elemen Sains yang TerasaDalam dunia Rumah Kaca di Ujung Dunia, hubungan antar tokoh serta misteri keberadaan mossvana diungkap secara perlahan layaknya menyusun puzzle yang tersebar di sepanjang cerita. Elemen sains di novel ini juga sangat terasa dengan berbagai sumber penelitian serta teknologi yang digunakan dalam berbagai aspek kehidupan; seperti penggunaan hover car dan alat penerjemah yang selalu digunakan oleh para tokoh.3. Karakter Tokoh MendalamKarakter-karakter dalam novel ini memiliki lapisan emosi dan konflik yang mendalam, sehingga kamu sebagai pembaca, dapat menghubungkan diri dengan perjuangan mereka. Pengembangan karakter yang kuat juga akan membuat cerita ini semakin menarik.4. Sajian Narasi yang ApikKim Cho-Yeop memiliki gaya penulisan yang puitis dan penuh imaji, sehingga dapat membawa pembaca ke dalam suasana yang diciptakan dalam novel. Penggambaran atas lingkungan dan emosi karakter sangat kuat dan mampu menggugah perasaan pembaca.5. Refleksi Untuk AlamNovel ini mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan mereka dengan alam dan bagaimana tindakan sehari-hari dapat berdampak pada planet ini.Dalam setiap halaman, ada peluang untuk melakukan refleksi terhadap perilaku dan tanggung jawab kita sebagai individu dan bagian dari masyarakat global.Melalui novel ini, pembaca diajak untuk mengingat kembali bahwa tumbuhan yang keberadaannya seringkali dianggap tidak penting nyatanya punya dampak yang besar bagi kelangsungan kehidupan manusia.Sering kali, tumbuhan dianggap tidak terlalu populer dibandingkan manusia atau hewan, padahal sebenarnya kita lah yang tak bisa hidup tanpa mereka. Isi pikiran manusia dan kemajuan teknologi bukan segalanya, apalagi soal menyelamatkan nafas dunia. Kamu Penggemar Karya Dystopia? Baca Ini Juga!Kamu juga bisa cobain buku ini, kalau kamu tertarik dengan karya dengan aroma dystopia yang kentara. šŸŒ‹1. Fahrenheit 451Temukan di Sini!Hampir tujuh puluh tahun setelah publikasi aslinya, novel Ray Bradbury yang diakui secara internasional Fahrenheit 451 berdiri sebagai karya klasik sastra dunia yang berlatar masa depan dystopian yang suram. Saat ini pesannya semakin relevan dari sebelumnya.Guy Montag adalah seorang pemadam kebakaran. Tugasnya adalah menghancurkan komoditas yang paling ilegal, buku cetak, bersama dengan rumah-rumah tempat mereka disembunyikan. Montag tidak pernah mempertanyakan kehancuran dan kehancuran yang dihasilkan oleh tindakannya, kembali setiap hari ke kehidupan hambar dan istrinya, Mildred, yang menghabiskan sepanjang hari bersama keluarga "televisinya."Namun, suatu hari, ketika dia bertemu dengan seorang tetangga muda eksentrik, Clarisse, yang memperkenalkannya ke masa lalu di mana orang tidak hidup dalam ketakutan dan ke masa kini di mana orang melihat dunia melalui ide-ide dalam buku alih-alih obrolan televisi yang tidak masuk akal, Montag mulai mempertanyakan semua yang pernah dia ketahui.2. Republik Hewan (Animal Farm)Temukan di Sini!Tuan Jones dari Pertanian Manor sangat malas dan pemabuk berat. Suatu hari dia lupa memberi makan binatang-binatang peliharaannya, maka terjadilah pemberontakan di bawah pimpinan dua babi bernama Napoleon dan Snowball.Para binatang mengambil alih pertanian itu dan berikrar untuk menghapuskan ketidaksetaraan yang sangat timpang di antara mereka. Pertanian Manor ganti nama menjadi Pertanian Hewan, dan dikelola untuk kesejahteraan semua penghuninya yang berkaki empat. Tetapi dengan berlalunya waktu, semua idealisme mereka rontok, lalu terlupakan. Dan muncullah perkembangan baru yang tak terduga.Suatu malam, Major, si babi tua yang bijaksana, mengumpulkan para binatang di peternakan untuk bercerita tentang mimpinya. Major mendapat visi bahwa kelak sebuah pemberontakan akan dilakukan binatang terhadap manusia; menciptakan sebuah dunia di mana binatang akan berkuasa atas dirinya sendiri.Tak lama, pemberontakan benar-benar terjadi. Kekuasaan manusia digulingkan di bawah pimpinan dua babi cerdas: Snowball dan Napoleon.3. The Time MachineTemukan di Sini!Penjelajah Waktu menciptakan sebuah perangkat luar biasa untuk menjelajahi waktu. Dengan mesin ini, ia melompat jauh ke masa depan dan tiba di tahun 802.701, di mana ia menemukan dunia yang sangat berbeda dari yang ia kenal. Manusia telah berevolusi menjadi dua spesies: Eloi, makhluk mungil dan lemah yang tampak hidup tanpa kekhawatiran, serta Morlock, makhluk menyeramkan yang hidup di bawah tanah dan memiliki hubungan permusuhan dengan Eloi.Ketika Penjelajah Waktu semakin memahami dunia itu, ia menyadari bahwa perbedaan sosial yang ekstrem telah menciptakan peradaban yang terpecah dan menakutkan. Eloi, meskipun tampak bahagia, sebenarnya adalah makhluk lemah yang kehilangan kemampuannya bertahan hidup dengan kelompoknya. Morlock, di sisi lain, adalah pekerja bawah tanah yang menjadi predator bagi Eloi.Dalam petualangannya, Penjelajah Waktu berusaha merebut kembali mesinnya yang dicuri dan menyaksikan lebih banyak gambaran masa depan yang suram, sebelum akhirnya kembali ke zamannya sendiri. Namun, ia tidak berhenti di situ—pada akhir cerita, ia menghilang sekali lagi, meninggalkan misteri tentang ke mana dan kapan ia pergi selanjutnya.4. Pencarian VesivatoaTemukan di Sini!Sebuah telepon misterius membuat Ghazi, Adora, Alana, Kalma, dan Nabiella memutuskan untuk memakai portal teleportasi ke masa depan. Benar yang dibilang buku-buku cerita fiksi, masa depan manusia betul-betul serba canggih. Namun, para pemimpin dunia di masa depan mengatakan, manusia akan segera punah.Parahnya lagi, lima anak yang hobinya main, jalan-jalan, dan makan itu, ternyata sudah ditunggu-tunggu. Katanya, merekalah yang bisa menemukan Vesivatoa dan menyelamatkan umat manusia!Kok, berat amat! Kenapa manusia bisa punah? Apa geng mereka akan bisa jadi penyelamat? 5. Dunia AnnaTemukan di Sini!Pada suatu hari di tahun 2082, Nova sangat terkejut saat tiba-tiba di terminal online-nya muncul surat dari nenek buyutnya, Anna. Surat yang ditulis 70 tahun lalu, tepat tanggal 12.12.12. Tepat saat nenek buyutnya berusia 16 tahun seperti Nova saat ini.Sungguh misterius, bagaimana mungkin 70 tahun lalu nenek buyutnya sudah tahu bahwa kelak cicitnya bernama Nova? Dan dari mana nenek buyutnya tahu tentang keresahan-keresahan Nova? Tentang bumi yang sudah tak seindah dulu lagi, tentang spesies yang punah, tanah-tanah yang tenggelam, kutub yang meleleh. Dan, benarkah cincin rubi merah dari legenda Aladin, menjadi kunci untuk mengembalikan keseimbangan bumi? Cincin yang selama ini melingkar di jari Anna, nenek buyutnya? Baca Juga: Detektif Conan The Scarlet Bullet: Misteri Penculikan dan Aksi Kereta Super Cepat di TokyoSo, overall, Rumah Kaca di Ujung Bumi dengan gambaran dystopia-nya jadi karya yang mampu membuka mata dan hati pembaca terhadap isu-isu lingkungan yang mendesak.Datang melalui kacamata masa depan, sajian narasi yang datang seolah jadi sarapan buat kamu sekalian agar senantiasa aware dan waspada akan kerusakan alam yang kian nyata dampaknya.Baca juga: Catatan Kaki dari Gaza: Dari Rumah ke Rumah, Menelusuri Luka yang Tak Pernah SembuhIt’s Payday, I’m in Love! Siapa nih yang baru aja gajian hari ini? asyiik, saatnya nambah koleksi bacaan baru!Kebetulan banget di Gramedia lagi ada promo Payday Juli 25% nih! Tersedia berbagai buku dan bacaan menarik yang bisa kamu akses untuk menambah wawasan dan memuaskan rasa penasaranmu.Ingat! periode promonya berlangsung mulai dari 23-31 Juli aja ya, Grameds!Dapatkan di Sini!✨ Oya, jangan lupakan juga penawaran spesial lainnya dari Gramedia hanya untuk kamu! Cek promonya di bawah ini agar belanja kamu jadi lebih hemat! ā¤µļøTemukan Semua Promo Spesial di Sini!