Menag Nasaruddin Kirim Tim ke Padang Usai Pembubaran Ibadah Umat Kristen

Wait 5 sec.

Menteri Agama Nasaruddin Umar. ANTARA/HO-KemenagJAKARTA - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan keprihatinannya atas insiden pembubaran kegiatan ibadah umat Kristen di rumah doa milik Jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Padang, Sumatera Barat. Ia menegaskan pentingnya memastikan peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang melalui pendekatan pencegahan yang lebih menyentuh akar persoalan. “Saya akan mengutus tim kami ke Padang. Saya berharap itulah peristiwa terakhir yang terjadi di Indonesia. Ini obsesi kami. Kesalahpahaman seperti ini harus dihentikan,” ujar Nasaruddin Umar di Jakarta, Antara, Rabu, 30 Juli. Menag mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat (Kanwil Kemenag Sumbar), dan dalam waktu dekat akan mengirim tim ke lokasi untuk menindaklanjuti situasi secara langsung. Imam Besar Masjid Istiqlal ini juga mencontohkan kasus serupa yang sempat terjadi di Jawa Barat dan telah berhasil ditangani melalui komunikasi dan kolaborasi lintas pihak. “Kami sudah berkomunikasi dengan Kanwil-nya. Kami akan mengutus tim kami untuk mencari solusi terbaik. Saya dengar situasinya sudah terkendali oleh aparat dan teman-teman di daerah,” ujar Nasaruddin. Sebagai bagian dari pendekatan jangka panjang, Kemenag juga tengah memperkenalkan Kurikulum Cinta yang akan diterapkan dalam lingkungan pendidikan. Program ini bertujuan membangun budaya saling pengertian dan mengikis prasangka antarkelompok masyarakat. “Kementerian Agama punya falsafah sendiri. Kalau seperti ini kejadiannya terus berulang, jangan-jangan akan terjadi lagi. Maka kami mencari pendekatan lain lewat Kurikulum Cinta,” ujarnya. Program ini, menurut Nasaruddin, dirancang untuk menghilangkan berbagai bentuk kecurigaan dan kesalahpahaman melalui pendidikan yang menanamkan nilai-nilai toleransi dan empati sejak dini. Sebelumnya, pada Sabtu (27/7/2025), sekelompok warga membubarkan kegiatan ibadah di rumah doa GKSI di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Dalam kejadian tersebut, terjadi kepanikan di kalangan jemaat, termasuk anak-anak. Massa juga dilaporkan melakukan perusakan terhadap sejumlah fasilitas di lokasi. Rekaman video yang beredar menunjukkan puluhan orang mendatangi rumah doa sambil membawa kayu. Beberapa jemaat terlihat keluar dari lokasi, sementara sebagian massa merusak kursi dan kaca bangunan. Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat Brigjen Pol Solihin mengatakan, pihaknya telah menetapkan sembilan orang sebagai terduga pelaku berdasarkan rekaman video.  “Yang sudah kami amankan sembilan orang, dan tentunya akan berkembang lagi. Kesembilan orang ini adalah yang sesuai dengan video di lokasi,” ujar Solihin.